Perhelatan akbar sepak bola antar negara Benua Biru atau lebih dikenal dengan Piala Eropa telah berlangsung sejak tanggal 10 Juni 2016. Hampir sepekan berlangsung,belum ada kejutan-kejutan nyata dari setiap hasil yang tersaji di setiap laganya. Pertarungan-pertarungan antara kesatria-kesatria lapangan hijau pun masih terasa datar. Makhlum,diantara laga-laga yang telah berjalan belum mempertemukan para raja sepak bola Eropa yang menjadi unggulan semisal Jerman,Inggris,Perancis,Italia,Spanyol dll.Â
Namun di satu sisi,laga-laga yang telah tersaji menjadi begitu menarik dengan hadirnya para konsestan yang dalam tanda kutip berasal dari negeri antabranta,yang dunia atau pun penikmat sepok bola Indonesia sendiri tidak mengenal secara baik bagaimana sepak bola berkembang di negara-negara tersebut. Sebut saja Austria,Hungaria,Slovakia dan masih banyak lagi. Negara-negara antabrantah ini justru menyajikan laga yang begitu menarik,menegangkan dan pastinya sangat menghibur.
Bermain tanpa beban atau lepas,menjadi alasan yang kuat bagaimana tim-tim kuda hitam ini bertempur di atas lapangan hijau,sehingga tensi permainan sepak bola pada pentas sepak bola Euro 2016 yang berlangsung di Perancis,tetap terjaga gengsinya dan menjadi sorotan mata dunia untuk tetap menunggu dan menikmati jalannya Euro 2016 sampai ke final yang akan dihelat pada tanggal 11 Juli 2016.
Pada laga pembukaan yang berlangsung tanggal 10 Juni 2016 antara tuan rumah Perancis melawan Rumania,laga yang tersaji menjadi begitu tidak menarik. Terkesan Rumania tidak memiliki niat dan tekad untuk mengalahkan Perancis,sehingga Perancis dengan leluasa membombardir pertahanan Rumania. Begitu pula Jerman VS Ukraina yang bertanding pada tanggal 13 Juni 2016. Der Panser dengan mudah menaklukan Uraina dengan skor 2-0. Laga yang berjalan pun kurang menarik atau datar-datar saja. Pengkoleksi title juara Eropa sebanyak Tiga kali ini mampu memperdayai Ukraina.
Namun,di lain sisi perhelatan akbar ini juga menjadi begitu special dan sangat menghibur,diamana antar sesama tim kuda hitam saling menjegal satu sama lainnya. Misalkan antara Wales dan Slovakia,Albania dan Swis,Autria dan Hungaria ataupun Turki dan Kroasia. Laga-laga tersebut mejadi moment yang sangat menghibur.Â
Permainan lepas antara sesama tim non ungulan ini sangat menarik. Tensi permainan sangat dijaga dari sejak kick off babak pertama hingga penghujung laga. Permainan keras,taktis dan spartan menjadi sebuah suguhan yang malam yang sangat mengesankan. Berbeda dengan satu-satunya pertandingan antar tim-tim kuat yang menjadi pembuka Belgia VS Italia,terasa hambar dan datar karena Italia yang kental dengan permainan pragmatis,lebih banyak bertahan dan menunggu permainan menawan dari generasi emas Belgia.Â
Permainan ini semakin terasa datar,ketika pada akhirnya Italia-lah yang keluar sebagai juara dengan melibas anak-anak muda Belgia dengan skor 2-0. Atau pertandingan yang baru saja berakhir antara Wales VS Inggris yang dimenangi Inggris dengan skor 1-2. Semua terasa datar,justru tim-tim kuda hitam-lah yang mampu mewarnai panggung perhelatan sepak bola di Euro 2016,Prancis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H