Dalam beberapa waktu yang lalu, cukup ramai diperdebatkan mengenai Stok BBM Nasional yang hanya cukup 20 hari, demikian juga mengenai stok Beras Nasional.
Sebelum ikut memperdebatkan hanya karena berpihak pada salah satu Capres, mari kita pahami terlebih dahulu mengenai persediaan/stok.
*Perhitungan Safety Stock/Stok Aman*
Semakin banyak jumlah stok/persediaan akan berdampak langsung pada kenaikan biaya produksi, sehingga berbagai pihak akan berusaha untuk memperkecil jumlah persediaan menuju "just in time".
Secara umum, stok yang aman dihitung dari rata-rata pemakaian per hari, lead time (waktu tunggu kedatangan) serta standar deviasi (penyimpangan).
Jika melihat realita di Indonesia saat ini, dimana setiap hari ada kapal tanker BBM yang melakukan pembongkaran/refill di tangki penyimpanan, maka stok 20 hari tidak perlu dipermasalahkan.
Yang harus menjadi perhatian adalah, berapa jumlah BBM yang telah dikontrak Pertamina.
Demikian juga perhitungan untuk stok beras yang menurut Bulog ada 2,2 juta Ton, tinggal dihitung dengan rata-rata konsumsi 6kg/orang/bulan dan memperhitungkan masa panen raya berikutnya. Jika tidak cocok, baru diributkan.
Semoga bermanfaat,
Bortiandy Tobing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H