(Artikel ini diambil dari Blog Insan Super)
Sabtu lalu saya dan keluarga pergi ke salah satu mall di selatan Singapore. Di lantai atas, seperti banyak mall-mall lain di Singapore, ada playground anak-anak. Saat melewati pintu keluar yang menuju playground, anak perempuan saya sedikit merengek untuk bisa main di playground tersebut, tapi karena tujuan awal bukan untuk bermain di playground, reaksi awal saya adalah berkata "Kalo mau maen di playground, ya dirumah aja." Wajahnya terlihat kecewa ketika saya mengisyaratkan 'tidak', dan dia hanya bisa memandang melalui kaca saat kami berjalan menjauh dari playground tersebut.
Mendekati malam, istri saya ingin melihat-lihat beberapa toko, dan biasanya anak-anak sering ngga sabar kalo diajak ke toko ibu-ibu, akhirnya saya berkata "Anak-anak maen di playground aja, sambil nunggu ibunya."
Betapa bahagianya muka anak-anak saat dibawa ke playground. Mata mereka berbinar-binar, secepat kilat langsung bergabung dengan anak-anak lain yang ada di tempat tersebut. Mereka lari, meluncur, tertawa dengan lepas. Yang terlintas di pikiran saya adalah "Heboh amat sih anak-anak."
Saya duduk di dekat mereka bermain, dan teringat kata-kata saya sebelumnya: "Kalo mau maen di playground, ya dirumah aja," yang dengan kata lain ingin mengatakan "Ini bukan hal spesial yang bisa dilakukan di mall. Ini hal biasa kan? Di belakang rumah pun ada playground."
Tapi duduk disana mengamati anak-anak, melihat wajah mereka yang berseri-seri, melihat aktifnya mereka berlari kesana-kemari, melihat mereka tertawa lepas dengan saudaranya dan anak-anak lain yang baru mereka kenal, itu mengisyaratkan hal lain: bahwa momen ini spesial buat mereka. Mereka merasakan dan menjalani setiap momen dengan perasaan spesial, penuh kekaguman, dan kegembiraan.
Masalahnya dengan orang dewasa: kita terlalu banyak berpikir dan penuh kekuatiran.
Saya ngga bisa merasakan hal itu tanpa berpikir. Keliatannya itu masalahnya dengan orang dewasa: kita terlalu banyak berpikir dan penuh kekuatiran. Lihat bagaimana hal itu menjadi penghalang untuk bisa merasakan perasaan spesial, kekaguman terhadap hal-hal disekitar kita, kegembiraan bersama orang lain, dan perasaan lepas tanpa beban. Saya rindu dengan perasaan seperti itu, dan bukan hanya rindu, saya ingin mendapatkan kembali perasaan itu. Dan caranya gampang, ngga perlu berkhayal 'seandainya ada mesin waktu', atau 'seandainya ada minuman ajaib yang bisa mengembalikan usia', saya hanya perlu mengurangi terlalu banyak berpikir dan kuatir. Setiap momen itu spesial.
Bagaimana menurut Anda?
Salam Insan Super!
Borrys Hasian
www.insansuper.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H