Mohon tunggu...
Dr. Dwi Suryanto
Dr. Dwi Suryanto Mohon Tunggu... Dosen - CEO Borobudur Training and Consulting

Direktur Borobudur Training & Consulting | Doktor bidang Leadership | Penulis buku Transformational Leadership | http://borobudur-training.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komunikasi Tanpa Batas: Strategi Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anda di Tempat Kerja

4 Desember 2023   21:26 Diperbarui: 5 Desember 2023   06:35 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendahuluan

Di balik tirai yang semakin tipis antara dunia nyata dan maya, kita memasuki panggung yang tak terbatas, tempat keterampilan berbicara menjadi pementasan yang paling dinanti. Era digital dan kompleksitas lingkungan kerja yang beragam telah menghadirkan tantangan baru dalam seni berbicara di tempat kerja. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia misteri komunikasi, menggali dasar-dasar yang menjadikan kata-kata kita sebagai bintang di panggung, dan membahas rahasia-rahasia dalam meraih ketertarikan penonton.

Dasar-dasar Keterampilan Berbicara yang Efektif

A. Klarifikasi dan Kesederhanaan Pesan

Bagian pertama dari tarian kita adalah klarifikasi dan kesederhanaan pesan. Sebagai pemahaman yang mendalam tentang sebuah monolog, kita perlu memahami bahwa menyampaikan pesan dengan jelas dan singkat adalah ciri khas dari seorang maestro. Kata-kata yang jernih adalah not balok yang memandu pendengar dalam harmoni pesan kita. Klarifikasi dan kesederhanaan adalah cahaya yang menerangi panggung yang gelap, menghindari penonton tersesat dalam alur yang rumit.

Pentingnya menyampaikan pesan dengan jelas adalah alur cerita yang memikat, menghindarkan kebingungan yang bisa merusak pertunjukan kita. Di panggung ini, waktu adalah mata uang yang berharga, dan dengan menggunakan kata-kata yang tepat, kita dapat menghemat waktu dan energi. Ini memungkinkan penonton untuk terhubung dengan kita, mendengarkan pesan kita tanpa batasan.

B. Penggunaan Bahasa yang Tepat

Di dalam ruang yang begitu intim seperti panggung kerja, penggunaan bahasa yang tepat adalah permainan kata-kata yang cerdas. Bukan hanya soal memilih kata-kata yang benar, tetapi juga tentang mengisi ruangan dengan gaya bahasa yang sesuai dengan etika panggung. Di atas panggung, kita harus mengenakan kostum kata-kata yang sesuai dengan karakter kita. Bahasa yang kita gunakan adalah catatan yang menggambarkan karakter kita di mata penonton.

Penggunaan bahasa yang tepat mencakup pemilihan istilah dan frasa teknis yang mencerahkan penampilan kita. Ini adalah instrumen yang membantu kita membangun kredibilitas, menunjukkan bahwa kita adalah ahli dalam peran kita. Namun, kita juga harus mengingat untuk memberi penjelasan kepada penonton yang mungkin tidak terbiasa dengan istilah-istilah tersebut. Dalam dunia ini, kita adalah sutradara yang memandu penonton ke dalam alur cerita dengan sabar dan bijaksana.

C. Mendengarkan Aktif

Di panggung ini, mendengarkan aktif adalah tanda penghormatan kepada penonton kita. Terlalu sering, kita terlalu sibuk dengan monolog kita sendiri, sehingga kita melupakan bahwa seni berbicara adalah pertukaran dialog yang indah. Mendengarkan aktif adalah langkah kita untuk menjalin hubungan yang erat dengan penonton, membuka pintu kepada mereka untuk ikut serta dalam permainan kita.

Mendengarkan aktif adalah harmoni dalam komunikasi. Ini adalah tarian yang memungkinkan kita untuk memahami sudut pandang orang lain, menemukan irama yang sama, dan menciptakan simfoni yang tak terlupakan. Ini adalah kekuatan yang menghindarkan kita dari kesalahpahaman dan konflik di panggung. Ketika kita menghargai suara-suara di sekitar kita, kita membangun hubungan yang lebih dalam dan menciptakan karya yang lebih indah.

Di panggung ini, kita tidak hanya berbicara, kita juga mendengarkan dengan telinga yang terbuka dan hati yang lapang. Inilah yang membuat kita bebas untuk berkomunikasi di tempat kerja yang semakin luas dan beragam. Kita adalah penari kata-kata di panggung dunia kerja, dan dengan pengetahuan ini, kita siap untuk menyajikan pertunjukan terbesar kita.

Teknik Berbicara di Depan Publik

A. Mengatasi Kegugupan

Di panggung ini, kegugupan adalah bayangan yang menghantui banyak penampil. Saat kita berbicara di depan publik, kita seolah-olah berdiri di atas tebing ketidakpastian yang dalam. Tetapi, di balik tirai yang gelap, terdapat trik dan rahasia untuk mengatasi rasa takut ini. Saat kita memahami seni berbicara di hadapan umum, kita akan menemukan bahwa kegugupan adalah sebatang pohon yang dapat kita pangkas dengan bijaksana.

Ada tips dan trik yang dapat membantu kita menghadapi rasa takut ini. Bernapas dalam-dalam, meresapi atmosfer panggung, dan membayangkan penonton sebagai sekumpulan teman yang ingin kita ajak berbicara adalah langkah pertama menuju kemenangan. Rasa percaya diri adalah gaun terindah yang dapat kita kenakan di atas panggung ini.

B. Penggunaan Alat Bantu Visual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun