Mohon tunggu...
Borneo People
Borneo People Mohon Tunggu... -

Visioner yang sangat mengharapkan Rahmat dan Ridho Nya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Reinkarnasi Kapal Selam TNI-AL (bag.2)

23 Februari 2014   02:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kekuatan Korps Hiu Kencana TNI-AL dengan Armada Kapal Selamnya di era tahuan 60-an yang begitu di takuti dan di segani di belahan Bumi Bagian Selatan hingga membuat Belanda harus angkat kaki dari Pulau Irian pada saat operasi  TRIKORA atau membuat India mengurungkan niatnya untuk berkonfrontasi dengan Pakistan,sepertinya tidak akan lama lagi meng "reinkarnasi" kejayaannya dengan hadirnya 10 -12  unit Kapal Selam dari Rusia.

Menyikapi perkembangan Regional yang terjadi saat ini dan memperhatikan peningkatan militer maritim masing – masing negara di kawasan ini, terutama perkembangan di LCS ( Laut Cina Selatan )  dan "gesekan dengan negara - negara Persemakmuran ( Australia,Singapura dan PNG ), alangkah bijaknya TNI-AL khususya Korp  Hiu Kencana menambah arsenal "Monster Bawah Laut ini". Dengan menambahkan kekuatan kembali 12 – 14 unit Kapal Selam,tentunya kita tidak ingin kekuatan Kapal Selam TNI-AL hanya bertumpu pada KRI Cakra Dan KRI Nanggala (yang "seharusnyamenikmati masa pensiunnya") atau 3 unit Changbogo Class yang sedang dikerjakan. Kita masih ingin nama-nama Senjata para Ksatria dan Dewa kembali melekat pada Kapal Selam TNI-AL.

Adanya  penawaran  "Hibah" Kapal Selam dari Rusia tentunya harus di sikapi dengan cepat dan responsif , Yang sudah lama petinggi TNI-AL mendambakan Kapal Selam "segalak Herder maupun Dobberman" untuk mengimbangi monster bawah laut milik AL Singapura , Malaysia,Vietnam, Cina, Amerika maupun Australia.Tidak Terkecuali Komisi I DPR-RI juga ikut merespon dengan positif. sebuah dukungan yang harus cepat - cepat di wujudkan.

Dengan pilihan ada pada Kelas Kilo atau Improved Kilo yang di jadikan sabagai "penawaran bekas-pakai" atau bahasanya lazim di sebut Hibah.  sedangkan state credit dari Rusia yang sebanyak 2 Milyar Dollar  "tinggal bungkus dan bawa pulang "dengan pilihan Kapal Selam kelas Amur 950 ( yang telah dilengkapi VLS , bisa menggendong Rudal Yakhont) dan Lada Class ( Amur 1650 class yang telah dilengkapi AIP ) menjadikan Korps Hiu Kencana TNI-AL semakin "ganas" dan "berkilau" kembali seperti menghadapi masa Trikora.

Kembalinya Kejayaan Armada Kapal Selam TNI-AL dapat di lihat dari berbagai parameter yang ada. Salah satu parameter yang jelas dengan pembangunan Pangkalan Kapal Selam di Teluk Palu (yang merupakan syarat teknis yang di ajukan dari Rusia untuk menjual Kapal Selamnya kepada Indonesia karena KS kelas Kilo,Amur dan Lada merupakan Kapal Selam yang memerlukan kedalaman air yang lebih sebagai tempat sandarnya. di susul dengan pembangunan dock Kapal Selam di PT. PAL Surabaya. selain daripada persyaratan teknis yang ada tentunya sejarah kedua negara antara RI-Rusia yang sangat mesra dan erat dimana sebagian besar Arsenal TNI-AL lebih di dominasi menggunakan buatan Rusia atau negara-negara satelitnya.

Hal ini bisa di lihat semisalnya dalam Arsenal TNI-AL, hadirnya BMP-3F, BVP-2,BTR-80  dan kelak BTR-4 yang secara bertahap akan menggantikan BTR-50 dan PT-76, kemudian yang tidak di lupakan rudal Yakhont yang "nangkring" di frigat Oswald Siahaan. Hadirnya Kapal Selam Kilo atau Improved Kilo, Amur 950 VLS dan Lada yang AIP dalam jajaran Arsenal "Korps Hiu Kencana" TNI-AL hanya soal waktu saja. Sejarah akan segera kembali berulang. wajar kalau Bung Karno pernah berkata "Jasmerah", Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah .........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun