Mojokerto, 14 Januari 2025 -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menunjukkan komitmen mereka terhadap inovasi berkelanjutan melalui dua kegiatan inspiratif yang diadakan di Balai Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kedua program ini mengusung tema pengelolaan limbah dan pemberdayaan potensi lokal untuk menciptakan produk bernilai guna.
Pada Selasa, 14 Januari 2025, pukul 14.00 hingga 15.00 WIB, tim KKN menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Dari Minyak Jelantah ke Lilin Aromaterapi: Inovasi Mahasiswa KKN Untag Surabaya untuk Lingkungan Berkelanjutan." Acara ini dihadiri oleh 10 peserta dari kalangan ibu-ibu pengajian Desa Kembangbelor yang antusias mengikuti pelatihan. Dipandu oleh Amir Saifudin, Muhammad Hafizh Amfah Putra, dan Anggraeni Ardhiana Bhakti, di bawah bimbingan dosen Rizki Dwi Bakhtiar Surin, S.Psi., M.Psi., Psikolog, para peserta diajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang ramah lingkungan.
Prosesnya melibatkan pencampuran minyak jelantah dengan lilin bekas dan bahan-bahan aromaterapi untuk menghasilkan lilin berkualitas yang memiliki nilai estetika sekaligus ekonomis. Salah satu peserta, Ibu Heny, menyampaikan apresiasinya, "Kami diajari memanfaatkan limbah rumah tangga yang selama ini terabaikan. Kini, kami tahu bahwa limbah ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat."
Setelah istirahat sejenak, pada pukul 15.00 hingga 16.00 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan program bertema "Inovasi Mie Kering Instan Berbahan Daun Kelor, Sehat dan Bernilai Ekonomi." Kegiatan ini memperkenalkan potensi daun kelor sebagai sumber pangan bernutrisi tinggi yang dapat diolah menjadi mie kering instan. Dalam sesi ini, para peserta mempelajari proses pembuatan mie, mulai dari pengolahan daun kelor menjadi mie hingga pengeringan dan pengemasan.
"Daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Kami berharap masyarakat dapat mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi, seperti mie kering ini," ungkap Ketua penyelenggara mahasiswa KKN dalam pembukaan acara. Program ini mendapat tanggapan positif dari Ibu Ningsih, yang mengatakan, "Kami terinspirasi untuk mencoba membuat mie ini sendiri di rumah."
Kedua program ini tidak hanya memberikan pemahaman baru tentang pengelolaan limbah dan pemanfaatan potensi lokal, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Peserta mengapresiasi pendekatan interaktif yang digunakan, serta berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dengan tema dan inovasi yang lebih beragam.
Sebagai evaluasi, peserta mengusulkan agar kegiatan di masa depan memiliki durasi lebih panjang, dengan tambahan alat dan bahan, serta pelatihan strategi pemasaran untuk mendukung pengembangan usaha kecil berbasis inovasi lokal. Tim KKN Untag Surabaya berharap, melalui program ini, masyarakat Desa Kembangbelor dapat semakin terinspirasi untuk menciptakan perubahan positif bagi lingkungan dan kesejahteraan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H