Mohon tunggu...
MOCH AGUS SETIONO
MOCH AGUS SETIONO Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 9 Madiun

Saya adalah guru yang aktif dan ceria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran yang Berhamba kepada Siswa Sebagai Perwujudan Pemikiran KHD

10 September 2022   09:01 Diperbarui: 10 September 2022   09:11 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ki Hajar Dewantara adalah tokoh yang tentunya semua khalayak sudah mengenalnya. Beliau adalah Bapak Pendidikan Indonesia yang telah mewariskan prinsip-prinsip pendidikan di negara kita, yang tak akan pudar mesti digerus roda waktu dan perkembangan zaman. Ki Hajar Dewantara mempu menuangkan pemikiran pemikiran yang sangat berkembang terhadap semua tantangan pendidikan pada setiap zaman, sehingga sebagai pendidik kita bisa mengimplementasikan dalam proses pembelajaran sehari hari.

Sebelum mempelajari modul 1.1, saya sebagai guru sebenarnya secara tidak sadar telah melaksanakan pemikiran KHD tentang trilogi pendidikan, tetapi jauh lebih mendalam saya belum menyadari tentang adanya kodrat alam dan kodrat zaman yang dibawa masing masing peserta didik (siswa). Adanya kodrat alam dan zaman pada siswa seharusnya membawa saya sebagai guru pada keadaan dimana pembelajaran seharusnya memposisikan anak bukan sebagai sesuatu yang kosong. Sehingga setelah mempelajari modul 1.1 ini, saya kan bertekad meluruskan pembelajaran yang saya lakukan untuk menjadi lebih baik.

Dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru diibaratkan petani atau tukang kebun sedangkan peserta didik diibaratkan ladang atau sawah. Konsep ini sangat mendalam maknanya, kita hanya bisa mengusahakan agar tanaman itu tumbuh subur dengan pupuk, atau obat pestisida dsb, tetapi kita tidak bisa merubah bibit padi menjadi jagung dsb. Inilah yang menjadikan kita sebagai guru harus bisa menjadi penuntun untuk anak-anak kita.

Sebagai penuntun, kita sebagai guru juga harus memberikan teladan tentang budi pekerti yang baik. Hal ini sangat relevan dengan perkembangan zaman saat ini dimana budi pekerti seolah mulai dilupakan, sehingga pencapaian kompetensi saja yang terus digalakkan. Budi pekerti seharusnya dijadikan bahan pencapaian pertama setiap siswa sehingga tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapat terwujud.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Setelah mempelajari keseluruhan modul 1.1 ini, saya akan merubah semua konsep pembelajaran saya yang mungkin selama ini kurang mencerminkan pemikiran-pemikiran KHD, akan saya rubah menjadi lebih menyenangkan, lebih pada konsep bermain, dan saya bebaskan anak2 mau belajar dimana, tentunya tidak harus di dalam kelas. Saya akan lebih memaksimalkan alam sebagai  kelas atau ruang belajar buat mereka.

Salam Guru Penggerak :-)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun