Cerita Ria Boonaz "IndiHome" dan Presentasi Arsitek
"Hari Minggu pagi kira-kira pukul 11.00 WIB, di sebuah rumah, Boonaz I (huruf besar), Boonaz n, Boonaz d, Boonaz i, Boonaz H (huruf besar), Boonaz o, Boonaz m, dan Boonaz e, sedang duduk santai lesehan, berkumpul sambil masing-masing memegang handphone, mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk bermain game online. Mereka adalah teman satu kelas murid kelas 6 sekolah dasar.
"Hei kenapa kalian malah bermain ponsel, bukannya belajar bersama?" tanya Ayah Boonaz I (huruf besar).
Mereka pun kaget. Tiba-tiba Boonaz I (huruf besar) langsung menjawab," iya Ayah, tugas kami sudah selesai, dan seperti perjanjian, kami boleh main ponsel jika tugas sudah selesai."
"Mana?" Tanya Ayah Boonaz I (huruf besar).
Boonaz I (huruf besar) mengambil buku tulis yang ada di lantai, sambil berkata lirih kepada teman-temannya, "eh rapiin kek, jangan berantakan gini, nanti rencana kita jadi kacau deh."
Boonaz n, Boonaz d, Boonaz i, Boonaz H (huruf besar), Boonaz o, Boonaz m, dan Boonaz e, pun segera bergerak cepat merapikan lantai yang berantakan oleh alat tulis dan buku-buku. Mereka khawatir rencana mereka untuk mabar 'main bareng' gatal 'gagal total'.
Setelah dirasa lantai sudah bersih, Boonaz I (huruf besar) memberikan buku hasil belajar kelompok bersama, kepada Ayahnya,"Ini Ayah."
Kemudian Ayahnya menerima buku hasil belajar kelompok, dan duduk bergabung dengan anak-anak itu. Dia baca seksama buku itu,"Sudah dicek belum nih?" Tanyanya kepada anak-anak.
"Sudah Paaaakkkk!" Jawab mereka serentak, hatinya dag dig dug buru-buru main game.