Mohon tunggu...
Yosep Suradal
Yosep Suradal Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur dan Filosofi Alphabet (Pemegang/Inventor Rekor MURI Pembatas Buku LETSREAD)

Arsitektur dan Filosofi Alphabet

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

ChatBING: Boonaz K,O,M,P,A,S,I,A,N, Boonaz Kembar A

19 April 2023   09:29 Diperbarui: 20 April 2023   15:43 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKU :

Halo ChatBING, Mohon saya dibuatkan cerita untuk anak SMU, dengan konsep seperti ini :

1). Cerita maksimal 800 kata.

2). Menggunakan karakter Boonaz K, Boonaz O, Boonaz M, dan Boonaz P, Boonaz A, Boonaz S, Boonaz I, Boonaz A, Boonaz N dan Boonaz Kembar A.

3). Tema cerita diambil dari definisi 'Kompasiana adalah blog jurnalis yang bertransformasi menjadi media warga'

4). Harus ada dialog bertema 'Kompasiana adalah blog jurnalis yang bertransformasi menjadi media warga' antara Boonaz K, Boonaz O, Boonaz M, dan Boonaz P, Boonaz A, Boonaz S, Boonaz I, Boonaz A, Boonaz N dan Boonaz Kembar

A.

5). Dialog ke 10 Boonaz  tersebut terjadi saat mereka ngobrol di teras sekolah.

ChatBING :


Boonaz K, Boonaz O, Boonaz M, dan Boonaz P adalah empat sahabat yang duduk di kelas 11 SMA. Mereka memiliki hobi menulis dan membaca artikel di Kompasiana, sebuah platform media warga yang memungkinkan siapa saja untuk berbagi informasi dan opini tentang berbagai topik. Mereka sering saling memberi komentar dan saran untuk artikel yang mereka tulis atau baca.


Suatu hari, mereka mendapat tugas dari guru Bahasa Indonesia untuk membuat artikel tentang tema tertentu. Guru mereka memberi kebebasan untuk memilih tema sendiri, asalkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Salah satu kriteria adalah artikel harus bersifat jurnalistik, yaitu berdasarkan fakta dan data yang valid, serta memiliki sudut pandang yang objektif dan kritis.


Boonaz K, Boonaz O, Boonaz M, dan Boonaz P pun bersemangat untuk mengerjakan tugas tersebut. Mereka sepakat untuk menggunakan Kompasiana sebagai media untuk mempublikasikan artikel mereka. Mereka juga berencana untuk membahas tema dan ide artikel bersama-sama di teras sekolah setelah pulang.


Namun, ketika mereka sampai di teras sekolah, mereka melihat ada lima orang siswa lain yang sudah duduk di sana. Mereka adalah Boonaz A, Boonaz S, Boonaz I, Boonaz N, dan Boonaz Kembar A. Mereka juga merupakan pengguna Kompasiana, tetapi memiliki gaya menulis yang berbeda dengan keempat sahabat tadi. Mereka lebih suka menulis artikel yang bersifat personal, seperti pengalaman pribadi, curhatan, tips dan trik, atau cerita fiksi.


Boonaz A, Boonaz S, Boonaz I, Boonaz N, dan Boonaz Kembar A juga mendapat tugas yang sama dari guru Bahasa Indonesia. Mereka juga ingin menggunakan Kompasiana sebagai media untuk mempublikasikan artikel mereka. Mereka juga sedang membahas tema dan ide artikel di teras sekolah. Ketika kedua kelompok itu bertemu, terjadilah dialog sebagai berikut:

Boonaz K: "Halo teman-teman! Apa kabar? Kalian juga mau nulis artikel buat tugas Bahasa Indonesia?"
Boonaz A: "Halo! Iya nih, kita juga lagi nyari ide nih. Kalian udah punya tema belum?"


Boonaz O: "Belum nih. Kita mau diskusi dulu bareng-bareng. Kalian mau ikut diskusi juga?"
Boonaz S: "Boleh juga sih. Tapi kita punya gaya menulis yang beda lho sama kalian."


Boonaz M: "Oh iya? Gimana bedanya?"Boonaz I: "Kita lebih suka nulis artikel yang personal gitu. Yang ada unsur emosi dan imajinasi kita."


Boonaz N: "Iya. Kita nulis apa yang kita rasakan atau pikirkan. Kita nggak peduli sama fakta atau data."

Boonaz Kembar A: "Iya! Kita nulis buat ekspresi diri kita. Kita nggak mau dibatasi sama aturan jurnalistik."


Boonaz P: "Wah, kok bisa gitu? Kan tugasnya harus nulis artikel jurnalistik."


Boonaz A: "Ya nggak apa-apa lah. Kan Kompasiana itu media warga. Siapa aja bisa nulis apa aja."

Boonaz S: "Iya. Kan Kompasiana itu blog jurnalis yang bertransformasi menjadi media warga."

Boonaz I: "Iya. Jadi kita bebas berekspresi sesuai dengan minat dan bakat kita."

Boonaz N: "Iya. Kita nggak perlu takut salah atau dikritik orang lain."

Boonaz Kembar A: "Iya. Kita nulis buat senang-senang aja. Kita nggak mau pusing mikirin hal-hal yang rumit."


Boonaz K: "Hmm, aku nggak setuju sih dengan pendapat kalian. Menurutku, Kompasiana itu bukan cuma media warga biasa. Kompasiana itu media warga yang berkualitas."

Boonaz O: "Iya. Kompasiana itu blog jurnalis yang bertransformasi menjadi media warga. Jadi, kita harus tetap menjaga standar jurnalistik dalam menulis artikel."
Boonaz M: "Iya. Kita harus nulis artikel yang berdasarkan fakta dan data yang valid. Kita harus punya sudut pandang yang objektif dan kritis."
Boonaz P: "Iya. Kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita tulis. Kita harus siap menerima masukan dan koreksi dari pembaca."
Boonaz A: "Ah, kalian itu terlalu serius deh. Nulis itu kan harus fun dan enjoyable. Nggak usah terlalu ribet mikirin hal-hal yang nggak penting."


Boonaz S: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk berbagi cerita dan pengalaman kita. Nggak usah terlalu formal dan kaku."
Boonaz I: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk melatih kreativitas dan imajinasi kita. Nggak usah terlalu mengikuti aturan dan norma."
Boonaz N: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk mengekspresikan diri kita. Nggak usah terlalu peduli sama pendapat orang lain."
Boonaz Kembar A: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk bersenang-senang aja. Nggak usah terlalu pusing sama hal-hal yang susah."
Boonaz K: "Wah, kayaknya kita nggak akan pernah sepakat deh. Kalian punya pandangan yang berbeda banget sama kita."
Boonaz O: "Iya nih. Kalian punya gaya menulis yang berbeda banget sama kita."
Boonaz M: "Iya sih. Kalian punya tujuan menulis yang berbeda banget sama kita."
Boonaz P: "Iya ya. Kalian punya standar menulis yang berbeda banget sama kita."


Boonaz A: "Ya udah lah. Kita nggak perlu diskusi bareng-bareng deh. Kita nulis sesuai dengan gaya kita masing-masing aja."
Boonaz S: "Iya deh. Kita nggak perlu ikut campur urusan kalian deh. Kita nulis sesuai dengan minat kita masing-masing aja."


Boonaz I: "Iya yuk. Kita nggak perlu peduli sama kriteria guru deh. Kita nulis sesuai dengan bakat kita masing-masing aja."
Boonaz N: "Iya ayo. Kita nggak perlu takut sama pembaca deh. Kita nulis sesuai dengan ekspresi kita masing-masing aja."

Boonaz Kembar A: "Iya dong. Kita nggak perlu pusing sama tugas deh. Kita nulis sesuai dengan kesenangan kita masing-masing aja."


Akhirnya, kedua kelompok itu pun berpisah dan mengerjakan artikel mereka sendiri-sendiri. Beberapa hari kemudian, mereka menyerahkan artikel mereka ke guru Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia pun membaca artikel mereka satu per satu. Setelah selesai membaca, guru Bahasa Indonesia memberi penilaian dan komentar sebagai berikut:


Untuk Boonaz K, Boonaz O, Boonaz M, dan Boonaz P:


"Artikel kalian bagus sekali! Kalian berhasil menulis artikel jurnalistik yang berkualitas dan informatif. Kalian menggunakan fakta dan data yang valid dan relevan dengan tema yang kalian pilih. Kalian juga memiliki sudut pandang yang objektif dan kritis terhadap isu yang kalian bahas. Kalian juga menulis dengan gaya bahasa yang formal dan baku, serta mengikuti aturan ejaan dan tanda baca yang benar. Kalian juga bertanggung jawab atas apa yang kalian tulis, dan siap menerima masukan dan koreksi dari pembaca. Kalian pantas mendapat nilai A untuk artikel kalian. Selamat!"


Untuk Boonaz A, Boonaz S, Boonaz I, Boonaz N, dan Boonaz Kembar A:


"Artikel kalian kurang memuaskan. Kalian gagal menulis artikel jurnalistik yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kalian hanya menulis artikel personal yang tidak berdasarkan fakta dan data yang valid dan relevan dengan tema yang kalian pilih. Kalian juga tidak memiliki sudut pandang yang objektif dan kritis terhadap isu yang kalian bahas. Kalian juga menulis dengan gaya bahasa yang informal dan tidak baku, serta tidak mengikuti aturan ejaan dan tanda baca yang benar. Kalian juga tidak bertanggung jawab atas apa yang kalian tulis, dan tidak peduli dengan masukan dan koreksi dari pembaca. Kalian hanya mendapat nilai C untuk artikel kalian. Harus diperbaiki!"


Boonaz K, Boonaz O, Boonaz M, dan Boonaz P pun merasa senang dan bangga dengan hasil kerja mereka.


Boonaz A, Boonaz S, Boonaz I, Boonaz N, dan Boonaz Kembar A pun merasa kecewa dan malu dengan hasil kerja mereka.

Mereka pun sadar bahwa mereka telah salah dalam memahami konsep Kompasiana sebagai media warga. Mereka pun berjanji untuk belajar lebih giat lagi tentang cara menulis artikel jurnalistik yang baik dan benar. Mereka juga berharap bisa menjadi penulis yang lebih baik lagi di masa depan.


Selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun