Judul: Dear Prudence Pengarang: @danniefaizal Genre: Young Adult Penerbit: Bentang Belia, Mei 2014 Tebal: 252 halaman Novel ini saya kebetulan saya dapatkan dari penulisnya. Ketika pertama kali melihat covernya, jadi teringat dengan album Abbey Road-nya The Beatles. Saya memang familiar dengan beberapa lagu The Beatles, tapi saya baru tahu dari novel ini bahwa "Dear Prudence" juga merupakan salah satu judul lagu milik grup band Inggris ini. Oke, selanjutnya bagian dalam. Novel ini dipenuhi dengan berbagai gambar ilustrasi yang bagus. Ada beberapa komik ringan nan lucu untuk memberikan sedikit jeda rehat saat membaca. Setelah dicek, ternyata ilustrasi di dalam dikerjakan oleh penulisnya sendiri. Setelah sedikit melakukan investigasi, ternyata penulis memiliki background desain komunikasi visual, pantaslah. Novel ini juga tidak terlalu tebal, sehingga hanya dibutuhkan beberapa jam untuk menyelesaikannya.
Alur cerita
Jalan cerita novel ini sebenarnya cukup menarik. Alkisah Irvine yang memendam cinta kepada Prue semenjak kejadian tidak sengaja yang dialami keduanya. Cerita pun berlanjut ke kehidupan perkuliahan dan magang Irvine "diselingi" dengan beberapa kejadian dengan Prue. Kenapa saya bilang diselingi? Karena cerita dengan Prue seolah hanya tempelan yang tidak masuk ke beberapa peristiwa penting Irvine. Misalnya ketika NewsTV terancam dituntut karena kesalahan Irvine, tidak ada peran Prue di dalamnya. Namun demikian, beberapa kejadian yang menimpa Irvine memiliki nilai yang bagus untuk pembaca.
Tebak-tebakan
Hal lain yang menarik, di awal diceritakan bahwa si Irvine sudah memiliki pacar, namun penulis hanya memberikan petunjuk tentang sifat si pacar tanpa menyebutkan identitasnya. Penulis seolah ingin mengajak pembaca untuk menebak siapa sebenarnya si pacar berdasarkan cerita flashbackselanjutnya. Namun, mungkin karena pilihan tebakannya hanya sedikit, beberapa bab menjelang akhir saya sudah berani menebak siapa si pacar tersebut. Dan tebakan saya ternyata benar. Gaya penulisan & Kelucuan Dear Prudence memiliki gaya penulisan yang khas buku harian. Para pembaca akan merasa mendengar cerita langsung dari Irvine. Baik tentang kehebohannya ataupu yang lain-lainnya. Ataukah sebenarnya ini adalah kisah asli Dannie si penulis dan sebenarnya Irvine adalah Dannie? Kelucuan pastinya didapat langsung dari gaya Irvine bercerita. Salah satu contohnya ketika Irvine tengah beberes ruangan sementara teman-temannya makan. Ia menolak diajak makan sate kambing bersama-sama.
"Kenapa nggak mau?" "Gue nggak bisa makan kambing." "Kenapa emang? Darah tinggi?" "Engga... Soalnya kambing nggak makan kambing." @#$%!
Satu hal yang saya kurang sreg, yakni penggunaan kata 'gue'. Ya mungkin karena saya pribadi bukan orang Jakarta dan tidak terbiasa dengan gaya berbicara orang-orang kota hehe. Ilustrasi isi yang jempolan Yang paling saya suka adalah ilustrasi isi yang ciamik yang ternyata dibuat sendiri oleh penulisnya, Mas Dannie. Ya pantas aja sih soalnya mas Dannie lulusan DKV sama kayak Irvine. :D Kesimpulan Secara keseluruhan, novel ini ringan dan asyik untuk dibaca di waktu senggang. Tidak butuh waktu lama untuk membacanya karena memang tulisanya lumayan enak dibaca. Enak? Makanan kali dikunyah hehe. 3 dari 5 bintang ~Arif N~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H