Dada Rosada Walikota Bandung dikabarkan akan "merebut" posisi ketua DPD Demokrat Provinsi Jawa Barat dari tangan Mayjen (Purn) Iwan Sulanjana. Berbalik badan ke Demokrat ini adalah langkah kuda Dada setelah ia menyadari bahwa partai golkar tempatnya berasal terlalu kuat untuk ditembus dari kekuasaan Mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syafriudin alias Yance. Dada kalah telak dalam musda golkar tahun 2009 lalu. Bahkan posisinya sebagai walikota Bandung pun ternyata tidak jaminan. Padahal adalah penting bagi dada untuk memimpin partai politik yang bisa memberinya tiket dalam pencalonan gubernur Jawa Barat 2013 mendatang. "Sudah sejak Juni 2010 dada bergerilya di demokrat, dari semua lini, dari DPC ,DPD, dan DPP " ujar sumber penting di lingkaran Dada .
Menurut sumber tersebut Dada merasa yakin dia akan memenangkan Musda II Demokrat Jawa Barat secara aklamasi karena di back up penuh oleh ketua umum Anas Urbaningrum. Tidak tanggung-tanggung, Saan Mustopa orang kepercayaan utama Anas di DPP langsung turun gunung datang ke masing-masing DPC se Provinsi Jawa Barat. "Cantolan Pak Dada sangat kuat di DPP, Saan Mustopa turun tangan, itu artinya rata. Latar belakang Pak Dada yang Golkar itu sudah tak masalah lagi, seperti Sulsel dan NTB, kalau memang potensi mengapa tidak " menurut sumber yang juga seorang pejabat eselon di Pemko Bandung tersebut. Soal penolakan dari mayoritas DPC menurutnya tidak menjadi hambatan berarti, "semua bisa diselesaikan dengan cara yang kondusif" ujarnya.
Kejutan Dede Yusuf
Dua minggu belakangan mulai santer diberitakan pindahnya Dede Yusuf dari PAN ke Demokrat. Tidak tanggung-tanggung pula, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Prof Ahmad Mubarok yang mengkonfirmasinya kepada publik. Kepada wartawan Prof Mubarok mengemukakan Dede sudah meyampaikan keinginannya untuk bergabung pada demokrat. "Ya, Dede sudah beberapa kali bertemu saya untuk membicarakan (pindah ke demokrat) itu ujarnya.
Kepada pers Dede menyatakan akan istikorah dalam dua hari ini. Pindahnya Dede menurut beberapa analisis tidak jauh dari kepentingan yang sama dengan Dada di atas, seputar "tiket" merebut Jabar 1 di 2013. Jika Dada memakai cantolan Saan, "tangan kanan" Anas, Dede memakai jalur Prof Mubarok, "guru" nya Anas.
Di satu sisi, Dede "dibuang" dari partai karena dia die hard nya Sutrisno Bachir, dan memilih untuk tidak ikut dalam gerbongnya Hatta Rajasa. Sementara di lain pihak,potensi elektoralnya justru sangat besar untuk memenangkan pemilihan gubernur mendatang bahkan jika dia harus berhadapan dengan Gubernur Ahmad Heriawan dari Partai Keadilan Sejahtera. Jika Dede mendapatkan tiket dari partai demokrat maka ia akan bisa menang dengan tidak begitu susah, karena Demokrat adalah "juara satu" nya di DPRD Provinsi Jawa Barat, sementara PAN di Jawa Barat berada pada posisi yang tidak begitu baik.
Iwan Sulanjana Tetap Pede
Di lain pihak, incumbent ketua DPD Demorat Jawa Barat, Iwan Sulanjana mengemukakan keyakinan dirinya bahwa dia akan tetap didukung mayoritas DPC dalam musda provinsi yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. Desas desus Dada dan Dede yang akan masuk demokrat itu tidak begitu dihiraukannya, "mau masuk ya mangga,welcome, tapi ya mesti tahu diri,jangan langsung jadi ketua, jadi anak buah dulu" ujar mantan pangdam siliwangi tersebut dalam suatu kesempatan. Sumber penting di lingkaran Iwan menyatakan bahwa Iwan masih sangat kuat, dan Ketua Dewan Pembina Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menginginkan beliau memimpin Demokrat Jawa Barat.
Ketika dikonfirmasi soal informasi bahwa ketua umum tidak berkenan ia kembali mempimpin PD Jawa Barat dengan santai pensiunan Jendral itu menjawab "Anas ya harus patuh pada Kawanbin-nya lah, arahannya jelas kok,tetap Pak Iwan".
Jawa Barat ini adalah pertaruhan bagi apapun partai di tingkat nasional. Karena siapa yang memenangkan Jawa Barat sejak 1999,2004, dan 2009 dia akan menentukan siapa presiden yang terpilih di 2014. Dan untuk itu demokrat akan sangat serius. Ada Dede di Dada Iwan. (***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H