Interaksi Saya dengan Indra Sjafri di Kompas Kita, Selasa (12/11/2013)
Sejak membawa anak asuhnya, Timnas U-19, menjuarai Piala AFF U-19 di Sidoarjo, September kemarin, Indra Sjafri mendadak dielu-elukan publik sepak bola nasional dan segenap rakyat Indonesia. Keberhasilan Evan Dimas dkk menyudahi puasa gelar sepak bola internasional memang tak lepas dari tangan dingin pelatih asal Sumatra Barat ini.
Indra Sjafri berhasil membuktikan bahwa Indonesia dengan 240 juta penduduknya merupakan lumbung pesepak bola berbakat yang bisa berprestasi. Namun, isi lumbung tersebut selama ini terkesan diabaikan. Bahkan, bibit-bibit pesepak bola potensial terkesan disia-siakan pengurus PSSI dengan tanpa melakukan pembinaan serius.
Melalui media Kompas (cetak) Selasa (12/11/2013), saya berkesempatan berinteraksi dengan pelatih yang sempat dihutang gajinya oleh PSSI ini. Melalui rubrik Kompas Kita, saya menanyakan pertanyaan sederhana kepada pelatih yang berkarakter dan percaya diri ini.
Pertanyaan saya sepanjang tiga baris ini dijawab dengan diksi yang berkarakter kuat sekaligus percaya diri serta menunjukkan semangat kerja keras. Indra Sjafri yang berprinsip tidak akan bernegosiasi bila menyangkut tugas negara, menjawab pertanyaan saya dengan ringkas, padat, dan jelas, serta menunjukkan karakternya sebagai orang kelahiran Sumatra.
Berikut interaksi saya dengan Indra Sjafri di Kompas Kita, Selasa kemarin.
Pertanyaan saya:
Apa filosofi, konsep, dan strategi permainan yang Anda terapkan pada Evan Dimas dkk saat AFF U-19 kemarin? (Bonnie Eko Bani - Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah)
Dan inilah jawaban berkarakter dari Indra Sjafri:
Filosofi: berikan yang terbaik untuk bangsa, negara, dan bangga jadi orang Indonesia.
Konsep: sebagai tim nasional, pemain harus berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Timnas harus merupakan simpul keindonesiaan dan menjadi perekat NKRI. Pemain timnas harus dapat menjadi panutan bagi pendukungnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Strategi: untuk keperluan itu saya perlu melakukan seleksi ke berbagai wilayah Indonesia yang kaya potensi ini. Dengan jumlah usia produktif penduduk Indonesia yang sangat besar, sekitar 60 persen dari jumlah penduduk, tentu Indonesia sangat mampu menyediakan kesebelasan tangguh dari berbagai kelompok umur timnas (mulai usia muda sampai senior).
Saya punya moto: berlatih, percaya diri, bertanding, dan raih kemenangan! Maknanya, Indonesia adalah bangsa yang besar dengan penduduk 250 juta lebih. Mereka tentunya harus memiliki percaya diri dan nyali yang besar untuk menghadapi tantangan apa pun yang ada di hadapan kita.
Untuk itu tentu perlu persiapan melalui proses belajar yang panjang. Bukan instan!
Selengkapnya di http://kita.kompas.com/tokoh/detail/168/indra.sjafri#
Mengkaji cara Indra Sjafri menjawab, saya berpendapat, pelatih ini memang memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dan mau berkorban serta bekerja keras mengejawantahkan semangat di dalam dirinya. Karakternya yang kuat didukung dengan visi kepelatihan yang visioner, membuat Indra Sjafri –setidaknya menurut saya– pantas menjadi pelatih masa depan bagi timnas sepak bola Indonesia. Tentunya bersama generasi emas yang dia cari dan latih bersama tim kepelatihannya.
Beberapa tahun mendatang, sepak bola Indonesia memiliki masa depan untuk berjaya dan membanggakan rakyat Indonesia yang saat ini hidup dalam kepengapan kondisi sosial-politik dan ekonomi. Dengan catatan, Indra Sjafri dan anak asuhnya harus fokus, tekun, dan berlatih keras/cerdas dengan mengacuhkan godaan dunia selebriti maupun politik yang menumpang ketenaran prestasi Timnas U-19.
Teruslah fokus Bang Indra Sjafri. Kami seluruh rakyat Indonesia mendoakan seluruh personal Timnas U-19, agar senantiasa diberi kemampuan untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. Dan kita berharap akan muncul “Indra Sjafri-Indra Sjafri” di bidang lain yang mampu memberikan prestasi dan mau bekerja keras demi bangsa. Tanpa pernah bernegosiasi materi bila ditugaskan atas nama bangsa dan negara. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H