Siluet yang teranggun mulai mengayun retakkan susunan terindah dalam naung... dibawah tiang listrik yang terpancang memanjang rintik hujan tak gamang dalam jingga yang terambang,... Rabbiiiii... Indah nian ufuk yang satu ini... tak ada kuasa-MU yang lautkan gundah semua'a indah... bersama suara klakson bertabur debu yang menyerbu.. masih asyik kupandangi pesona itu dalam liar jalanan.. aaaahhhhh... tak peduli akan hitam wajah ini... ada banyak sabun yang usir kotoran'a... aku hanya peduli akan senjaku... senja yang tetap saja kupuja... entah... selalu ada rindu untuk menunggu senja yang merayu jingga'a menyurutkan emosi dalam temperatur tinggi mengajakku menempati susunan apik dalam siluet'a yang lembut mencabik sebelum senja menghilang,.. inginku sebutkan satu harapan... Yaa Rabbiiii... patrikan selalu niat suci dalam hati ini.... ^_^ Notz, 27 Des 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H