Tadi pagi saya dapat kiriman gambar via WhatsApp dari seorang kawan seperti yang tertera di bawah ini: [caption id="attachment_295292" align="aligncenter" width="308" caption="Dokumen Pribadi"][/caption] Saya tidak tahu apakah gambar di atas benar-benar seperti kenyataan atau merupakan sesuatu yang direkayasa. Meski begitu, sambil saya terpingkal membaca tulisan-tulisan pada gambar di atas, saya bertanya-tanya: apakah hanya muridnya yang salah jawab atau gurunya yang salah memberikan arahan dalam lembaran soal di atas? Di satu sisi, jika dilihat dari segi "ketaatan" terhadap arahan, maka jawaban muridnya benar. Soalnya sang guru memberi arahan supaya pertanyaan-pertanyaan itu dijawab dengan "benar" dan "tepat". Muridnya pasti berpikir bahwa apa pun pertanyaannya, yang harus ia lakukan adalah mengikuti arahan guru dengan memberi jawaban "benar" dan "tepat". Di sisi lain, sang guru pasti tidak bermaksud demikian. Itulah sebabnya ia memberi nilai Nol seperti yang tercantum di atas. Sudah bisa dipastikan, arahan itu dimaksudkan agar para murid memberikan jawaban yang [bukan: dengan] benar dan tepat. Dengan kata lain, sang guru memberikan arahan yang tidak jelas atau ambigu sehingga murid salah menafsirkan maksud arahan tersebut. Selain sebagai lelucon, hal ini tentu mesti menjadi pembelajaran bagi kita untuk mengemukakan arahan atau apa pun secara jelas sehingga pihak lain tidak salah memahami maksud kita. Eh koq jadinya tak lucu lagi ya? Tak lucu lagi karena sudah dielaborasi. Lelucon memang bukan untuk dielaborasi tapi untuk diresapi dalam "diam". Hehehe, saya rupaynya tak pandai melucu. Tak apalah, yang penting nambah tulisan lagi..hahahaha. Salam:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H