Mohon tunggu...
Bonie Wijaya
Bonie Wijaya Mohon Tunggu... Programmer - Universitas Budi Luhur | Founder Of Javagenz community

IT Enthusiast dan Pengembangan SDM IT

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Office Politics, Agile Management dan Sikap Berbudi Luhur

26 Agustus 2024   17:00 Diperbarui: 26 Agustus 2024   17:40 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by: inkedin.com

Dalam kehidupan sehari-hari  bersikap "Berbudi luhur" adalah warisan dari budaya bangsa indonesia, walaupun memiliki warisan berharga, tetapi tidak semua lapisan masyarakat  menerapkan sikap berbudi luhur.

Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana sikap berbudi luhur dapat menjadi alat untuk mengantisipasi turunnya produktivitas kerja. Orang yang memiliki sikap berbudi luhur mungkin merasa tertekan atau tidak nyaman dalam lingkungan yang dipenuhi dengan politik kantor. Mereka bisa mengalami kesulitan dalam mempertahankan prinsip-prinsip etis ketika harus berhadapan dengan taktik politik yang dianggap tidak jujur atau tidak adil

Office Politics melibatkan taktik yang sering kali manipulatif atau strategis untuk mencapai tujuan pribadi, seperti kenaikan jabatan atau pengaruh di tempat kerja. Ini bisa mencakup tindakan seperti membangun aliansi, menyebarkan rumor, atau melakukan manuver untuk menjatuhkan orang lain. 

berikut yang menjadi pemicu politik kantor :

Ambisi Karir, Orang yang sangat ambisius mungkin menggunakan politik kantor untuk mempercepat kemajuan karir mereka, misalnya dengan memanipulasi situasi atau hubungan untuk mendapatkan promosi, kenaikan gaji, atau proyek yang menguntungkan.

Persaingan Internal, Dalam lingkungan kerja yang kompetitif, individu merasa perlu untuk terlibat dalam politik kantor guna mengamankan posisi mereka atau bersaing dengan rekan kerja, sering kali dengan cara mendapatkan dukungan dari atasan atau menjatuhkan saingan.

Keinginan untuk Mendapatkan Pengakuan, Beberapa orang terlibat dalam politik kantor karena merasa kerja keras mereka tidak dihargai dengan adil dan merasa perlu mencari pengakuan atas kontribusinya.

Keamanan Pekerjaan, Ketakutan akan kehilangan pekerjaan atau tidak mendapatkan promosi mendorong orang untuk berpartisipasi dalam politik kantor, sering kali untuk melindungi diri dari ancaman yang dirasakan dari rekan kerja atau perubahan dalam organisasi.

Kurangnya Kepercayaan Diri, Orang yang merasa tidak aman atau tidak percaya diri mungkin menggunakan politik kantor sebagai cara untuk merasa lebih berkuasa atau penting, sering kali dengan mencoba mengendalikan informasi atau situasi.

Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat, Budaya organisasi yang tidak sehat, di mana politik kantor dianggap sebagai cara biasa untuk mencapai tujuan, mendorong individu untuk ikut serta, terutama dalam situasi di mana ada kurangnya kejelasan peran, struktur yang tidak jelas, atau kurangnya komunikasi terbuka.

Kebutuhan untuk Membangun Aliansi, Beberapa individu merasa perlu membentuk aliansi atau jaringan di tempat kerja untuk melindungi diri mereka atau memastikan bahwa mereka berada di "pihak yang benar" dalam situasi konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun