(2) ia punya keyakinan bahwa istrinya yang masih hidup menantinya bebas dari kamp ini, dan;
(3) ia percaya bahwa penderitaan yang ia alami saat di sana, ujung-ujungnya berguna demi kebaikannya sendiri. Dengan kata lain: ia dapat bertahan hidup sedangkan sesama penghuni kamp tidak, karena ia mengalami "makna" dalam dirnya ketika berada di kamp itu.Â
Dan salah satu makna yang ia peroleh adalah dari menulis naskah buku yang kelak menjadi best seller dunia "Man's Search for Meaning". Buku ini menjadi dasar bagi berdirinya teknik logoterapi, yang mendorong pasien untuk menemukan makna dalam hidupnya yang tadinya ia rasa hampa makna. Sangat berguna bagi banyak orang yang mengalami krisis eksistensial di era belakangan ini.
Maka, jika saat ini, kamu merasa hidupmu hampa dan sia-sia....mulailah menulis. Menulis memberi banyak manfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Menulis dapat membuat hidupmu jadi lebih kaya dan bermakna, dan dengan menulis...kamu juga memperkaya hidup orang lain.Â
Jangan sepelekan aktivitas menulis, ini adalah salah satu kegiatan yang paling memberikan makna dalam hidup seseorang dan menjadikan ia seorang pencipta....
"You can make anything by writing."
-Â C. S. Lewis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H