Coba Menghadirkan Lontar ke Dumay
Dalam melestarikan salah satu aspek budaya Bugis, saya sedang coba membawa huruf lontar dalam wabsite. Dengan menggunakan webfont yang dipanggil menggunakan css. Tampaknya ia berjalan lancar dan telah kuuji dengan Windows(ie, firefox, opera dan google chrome) versi terkini, juga pada Linux (firefox dan chromium). Bagi pembaca yang ingin mencobanya silakan klik di sini, untuk informasi huruf dan keyboard silakan klik di sini.
Walaupun berfungsi dengan baik namun masih ada banyak yang harus dicarikan solusi. Salah satunya adalah huruf lontar Bugis Makassar tidak mengenal huruf mati. Ini bisa menyebabkan salah baca. Misalnya "bebmbe bolonna guruku" mempunyai struktur huruf yang sama dengan "bebbe bolonna guruku" ini sangatlah berbeda arti.
:)
Penulis tidak menguji link lontar ini pada perangkat mobile, harap maklum penulis cuma punya nokia jadul. Jika ada yang sudi mengujinya, dipersilakan dan dimohon infonya. :)
..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H