Mohon tunggu...
bonekpalsu
bonekpalsu Mohon Tunggu... profesional -

Bonek palsu yg bejo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Crater Lake, Danau Biru dengan Air yang Sangat Jernih

13 April 2016   06:40 Diperbarui: 17 April 2016   09:32 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Crater Lake (photo: bonekpalsu)"][/caption]Sekitar 7700 tahun yang lalu, Mt. Mazama dengan ketinggian 3700m meletus. Mt. Mazama mengeluarkan material dari perut bumi bukan dari puncak kawah, tapi dari sekeliling kaki gunung berbentuk lingkaran. 

Banyaknya material yang keluar dari perut bumi, membuat fondasi gunung kosong dan badan gunung pun runtuh ke dalam cekungan bekas fondasi gunung, dan terbentuklah kaldera yang luas. 

Kaldera yang menjadi Crater Lake dengan tertampungnya air hujan dan salju yang turun selama berabad-abad. Wilayah danau ini sebenarnya sudah dihuni oleh suku asli Amerika, Klamath, kemudian ‘ditemukan’ oleh seorang kulit putih pada tahun 1853. Pada Mei 1902, wilayah Mt. Mazama menjadi Taman Nasional US.

Kalau Michigan State bangga dengan Great Lake yang luasnya seperti lautan, maka Oregon State beruntung punya Crater Lake. Sebuah danau yang terletak di selatan Oregon di ketinggian 2100m, berjarak sekitar 830km dari Seattle, dan bisa ditempuh selama 8-9 jam. 

Sebuah jarak yang cukup menggentarkan kalau hanya untuk melihat melihat sebuah danau. Tapi jika acara jalan jalan ke Crater Lake disertai dengan jalan jalan ke tempat lain di Oregon, maka jarak tempuh 830km tidaklah terasa jauh.

Selepas sebuah kota kecil Roseburg, Oregon, perjalanan menjadi lebih menarik dengan menelusuri jalanan mulus, naik-turun, meliuk liuk mengikuti pinggiran sungai Umpqua, membelah bukit, dan menelusuri lembah. 

Di kiri kanan sepanjang perjalanan sangat banyak trail hiking, camping site,  dan sungai sungai untuk memancing, kayaking, atau rafting. Dedaunan pohon pohon , selain pinus, sudah mulai bersemi dengan warna hijau muda yang segar di mata. Dikejauhan terlihat beberapa puncak gunung yang bersalju, salah satunya Mt. Thielsen dengan puncak lancipnya yang unik.

[caption caption="Mt Thielsen (photo:bonekpalsu)"]

[/caption]Saat aku masuk ke kawasan Crater National Park, pemandangan kiri kanan berubah. Di bawah pohon pinus terlihat salju masih banyak! Tapi jalanan selalu dibersihkan dari salju dengan meninggalkan tumpukan salju yang membentuk tembok tinggi di kiri kanan jalan. 

Tumpukan salju menjadi lebih tinggi saat mendekati Visitor Center Crater Lake, bahkan menenggelamkan bangunan vistor center. Melewati sebuah sebuah pintu masuk samping, turis bisa masuk ke dalam visitor center untuk mencari infomasi, peta, membeli souvenir, menonton film pendek asal usulCrater Lake, atau sekadar ke kamar kecil yang relatif sangat bersih untuk sebuah tempat umum. Ruang dalam visitor center terasa gelap karena jendela-jendela masih tertutup salju.

[caption caption="Tembok Salju (photo:bonekpalsu)"]

[/caption]

[caption caption="Cafe Yang Tenggelam Oleh Tumpukan Salju (photo: bonekpalsu)"]

[/caption]Dari visitor center aku menuju ke Rim Village, satu satunya tempat yang bisa dikunjungi oleh turis selama musim semi atau musim gugur. Tempat parkir di Rim Village terasa sempit karena banyak tempat parkir yang masih tertutup salju yang sangat tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun