Mohon tunggu...
Boneka Lilin
Boneka Lilin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Produk gagal dalam proses daur ulang | www.bonekalilin.com | @BoLiiin_ | https://www.facebook.com/BonekaLilin

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Mudah Membuka Usaha Penerbit Buku Indie

14 September 2012   16:32 Diperbarui: 4 April 2017   17:18 18957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13475435211084513840

Teknik-teknik dasar tersebut bisa mencakup editing, layout isi, dan design cover. Kebetulan, sebagai penulis aku cukup paham dalam tekhnik editing dan layout naskah, jadi nggak perlu dana buat bayar orang untuk menggarap bagian itu. Sedangkan design cover, Alhamdulillah-nya, ternyata adikku juga bisa membuat design yang sangat bagus. Alhasil, aku bisa meminimalisir dana untuk design cover, karena bisa membelinya dengan harga "sodara" :D. Buat teman-teman yang mungkin nggak punya sodara atau kenalan dekat yang bisa design cover, bisa juga meminta jasa para pen-design pemula yang umumnya juga mematok harga sekitar Rp120.000,- s/d Rp150.000,-. Sedangkan untuk layout-nya sendiri, paling murah Rp200.000,-, dan editing naskah sekitar Rp3.000,- s/d Rp6.000,- perhalaman A4, spasi 1,5. Itu semua tarif untuk pemula, loh. Kalo profesional, jelas beda lagi kastanya. :) Cukup mahal, ya? Makanya, mendingan belajar sendiri sedikit demi sedikit, bisa juga secara otodidak, agar bisa meminimalisir ongkos produksi.

 

4. Mengurus ISBN

Setelah buku siap dicetak, seperti yang sudah dijelaskan di nomor 2, kita perlu untuk mengurus nomor ISBN, yang umumnya nanti akan dicantumkan di cover bagian belakang, lengkap dengan design barcode-nya yang bisa kita buat sendiri menggunakan aplikasi corel draw, atau secara online di http://www.terryburton.co.uk/barcodewriter/generator/. Nah, untuk mengajukan permintaan nomor ISBN-nya itu sendiri, kita bisa mulai dengan menyiapkan berbagai kelengkapannya, dan mengirimkan lewat faks ke kantor Perpustakaan Nasional bagian pelayanan ISBN. Biasanya proses pelayanan cukup cepat, nggak sampe memakan waktu sehari. Cuma sekitar 1-2 jam setelah pengiriman faks, balasan tentang nomor ISBN bisa langsung diterima. Info selengkapnya bisa dilihat dengan membuka link ini http://www.pnri.go.id/LayananISBN.aspx.

 

5. Memilih Percetakan

Setelah semua tahap pra terbit selesai (editing, layout, design cover, ISBN), sekarang waktunya buat mencari percetakan yang cocok untuk mencetak buku tersebut. Hunting percetakan tentu bukan perkara yang sepele juga, karena bisa berimbas ke harga jual buku nantinya. Tapi jangan asal comot percetakan yang banting harga juga, sih. Yang penting kita lihat dulu kualitas cetakannya seperti apa. Untuk meminimalisir pembayaran dari kantong pribadi dalam membayar biaya cetak yang juga nggak murah, caranya, waktu buku sudah siap dilempar ke percetakan (dan tentunya di sini kamu sudah bisa memperhitungkan harga jual buku), bikin woro-woro tentang pre order, alias pembelian buku pra terbit. Tentunya dengan diskon beberapa persen (umumnya 15-20%), biar orang-orang tertarik untuk melakukan pre order. Nah, dari uang hasil pre order itu bisa kamu gunakan untuk menambah kekurangan ongkos cetak bukunya. :) Hal yang jangan sampe dilupakan, cari percetakan yang menerima cetak buku dengan sistem POD (Print on Demand), alias cetak berkala. Jangan berani-berani untuk langsung cetak masal ratusan bahkan sampe ribuan eksemplar, karena seperti yang sudah dibahas sebelumnya, penjualan by online itu nggak tentu. Jadi lebih aman melakukan cetak sesuai pesanan saja. Misal, cuma antara 10-50 eksemplar dulu untuk cetakan pertama, dan bisa dicetak ulang kalo ada lagi yang membeli, begitu seterusnya. Bagi yang membutuhkan jasa percetakan buku POD, bisa menghubungi divisi Percetakan Buku Harfeey di nomor HP 0877-7300-0454. MURAH & BERKUALITAS karena tarif cetak dihitung perhalaman dan mesin yang digunakan adalah mesin cetak POD (BUKAN mesin fotocopy ya, kualitasnya beda). :)

 

6. Menentukan Harga Buku

Ini tahapan yang lumayan bikin dilema, terutama bagi penerbit indie yang sering terbentur sama masalah harga ongkos kirim juga. Kalo mau merujuk sama hitungan rumus normal untuk penentuan nilai harga jual adalah Biaya cetak : jumlah eksemplar cetak x 5 = Harga buku. Tapi, justru jatuhnya sering terlalu mahal, apalagi kalo dijual cuma by online. Bisa-bisa orang sudah lari terbirit-birit waktu baru baca kolom harganya aja. Terserah kitalah intinya, sih, mau pasang tarif jual berapa, tapi yang sekiranya realistis dan sesuai dengan kantong para target pasar. Prinsipku, ambil untung secukupnya aja (baca: nggak banyak), asal laris. Daripada ambil untung banyak, tapi yang beli cuma 1-2.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun