Nanti aku akan memalsukan diri sebagai telepon dinding tua agar matamu mampu menjangkau-ku dan hal-hal yang tidak pernah kau lihat dari seorang penjaga loket yang kau kunjungi setiap hari
Pada setiap pagi yang kau jelang
Pada setiap benda yang kau tanggalkan di rumah
Pada setiap satuan waktu yang memutilasi diri menjadi kalender
Akan selalu kau temukan orang-orang menyiksa dirinya dengan lembaran kontrak untuk bekerja untuk melupakan rasa sakit, mungkin aku ada di antaranya
Di saat yang sama aku akan mengunjungi rumah sakit jiwa. Di sana, ada banyak orang yang lebih waras berkumpul di balik dinding sebagai kegilaan yang kau coba sembunyikan
Atau mungkin aku akan menjadi notifikasi yang selalu kau tunggui sebelum tidur untuk memecah rasa kantuk yang kau tahan setelah kelelahan membaca ini karena meloncat-loncat; seperti kepalan tangan-tangan buruh menantang langit saat may day. Sementara aku akan menjadi sesuatu yang akan selalu kau ingat seperti kematian Kurt Cobain
Selebihnya, kita hanya akan menjadi bagian-bagian mekanisme waktu, kita harus mengingat kembali ruang rahim untuk segera sadar bahwa kita tidak pernah punya apa-apa secara teratur dan takkan kehilangan apa-apa secara mutlak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H