Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asian Games 2018, Jokowi Membuat Sejarah "Menyakitkan"

31 Agustus 2018   19:19 Diperbarui: 31 Agustus 2018   19:21 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumber : detik.com

Dua hari lagi Asian Games Jakarta Palembang 2018 akan berakhir. Perhelatan yang dibuka dengan spektakuler pada tanggal 18 Agustus 2018 malam akan berakhir pada tanggal 2 September 2018. Secara umum pelaksanaan Asian Games 2018 kali ini terbilang baik dan gemilang soal capaian prestasi atlit Indonesia.

Sebagai tuan rumah, Indonesia telah menyambut tamu-tamu (atlit, ofisial, dll) dengan sangat ramah dan baik. Di tengah gejolak ekonomi,  situasi politik tanah air yang suhunya mulai memanas menjelang Pilpres 2019 namun kita tetap menunjukkan kepada tamu bahwa kita adalah bangsa yang mampu memancarkan energi positif untuk bangsa-bangsa di Asia. Hal ini seirama jargon Asian Games Jakarta Palembang 2018 "Energy of Asia".

Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 ini, pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla melalui Kemenpora, Imam Nahrawi cukup realistis dalam mematok target emas dan juara. Indonesia hanya mematok 16 emas dan kalau bisa masuk dalam jajaran negara peraih medali dalam urutan sepuluh besar. Hasilnya melampaui ekspektasi anak bangsa. Diluar dugaan. Mereka yang pesimis sebelumnya tak mampu lagi memberi komentar.

Sampai hari ini koleksi pundi-pundi medali bagi kontingen Indonesia adalah 30 emas, 23 perak, dan 37 perunggu. Kita masih bisa menambah koleksi medali dari beberapa cabang olah raga yang masih bertanding hingga saat ini, tinju misalnya.

Raihan 30 emas ini sudah melampaui Thailand pada saat perhelatan Asian Games Bangkok 1998. Thailand saat itu mampu menoreh  24 medali emas. Perolehan saat itu menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara pertama mencatat rekor raihan emas terbanyak sepanjang sejarah Asian Games. Itu cerita sejarah 20 tahun silam. Tahun 2018 sejarah itu dipecahkan oleh patriot-patriot bangsa Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Indonesia akhirnya masuk di level 4 besar ditengah persaingan yang cukup ketat dengan atlit-atlit dari berbagai negara Asia. Orang bilang ini titik balik kebangkitan olahraga Indonesia. Indonesia bisa!

Sejarah "Menyakitkan"?

Apa benar Jokowi membuat sejarah menyakitkan? Presiden Joko Widodo telah mematok standar tinggi untuk prestasi olah raga level Asia bagi Indonesia. Capaian gemilang ini akan menjadi bahan perbandingan dalam setiap periode kepemimpinan ketika perhelatan akbar negara di benua Asia ini berlangsung. Apa-apa akan dibandingkan. Perbandingan ini memang menjadi sesuatu yang debatebel. Tapi, sejarah akan selalu mencatat para pemenang.

Sejak Asian Games pertama kali tahun 1951 digelar di India capaian terbanyak Indonesia tidak lebih dari 5 emas. Raihan terbanyak Indonesia adalah 11 emas. Saat itu Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games Jakarta 1962. Thailand bahkan ingin menciptakan rekor tak terpatahkan namun Indonesia mematahkan dominasi Thailand atas negara-negara Asia Tenggara.

Catatan apik Indonesia di Asian Games Jakarta Palembang 2018 di era kepemimpinan Joko Widodo akan dicatat dengan tinta emas dalam sejarah bangsa. Joko Widodo mungkin akan disandingkan dengan Presiden pertama RI yakni Ir Soekarno tentu soal Asian Games.

Jika di era kepemimpinan yang akan datang seandainya presiden saat itu tidak mampu memenuhi ekspektasi masyarakat jangan heran presidennya akan dibully. Itulah apa yang saya istilahkan bahwa sejarah yang dibuat oleh  Jokowi sungguh "menyakitkan".

Salam Damai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun