"Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?” kata Rizieq dalam ceramah itu.
Tuhan memang tidak beranak. Dalam gereja Katolik, saya sebagai orang awam tidak mendengar guru agama mengajarkan kepada saya bahwa Tuhan itu beranak. Apalagi menanyakan siapa bidannya? Ini seolah olah dalam sudut pandang Habib Rizieq bahwa misteri kelahiran Yesus (Isa al Masih) sama seperti opera atau drama kekinian.
Pernyataan Habib Rizieq boleh dikatakan bentuk penistaan agama. Sebagai anak bangsa saya merasa terganggu. Dan pernyataan tersebut bisa mengganggu keharmonisan kehidupan beragama dalam konteks kebhinekaan kita.
Dalam konteks tulisan ini tidak ada hubungan dengan umat Islam. Tidak ada masalah dengan perbedaan. Tidak ada hubungan dengan kebencian yang mengarah pada pihak tertentu. Tapi tulisan ini hanya mengingatkan kita bahwa di depan hukum semua warga memiliki kedudukan yang sama.
Habib Rizieq bagi saya telah banyak membuat pernyataan yang meresahkan anak bangsa. Saatnya beliau diproses di meja hijau.
Ahok dan Habib Rizieq sama-sama "keras kepala" di bidangnya masing-masing. Ketika di bawah ke dalam proses hukum Ahok bisa berubah: menjaga tutur katanya. Bisa jadi Habib Rizieq pun demikian, bisa berubah. Semoga! Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H