Mohon tunggu...
Bondhan AjarM
Bondhan AjarM Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Seorang yang suka dengan dunia fotografi, travelling dan juga menulis. Uang bisa kembali namun usia tidak akan pernah kembali jadi explore seluruh kemampuanmu selagi muda

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Eksotisme 1000 Obor dan 1000 Dian Telaga Ngebel

25 September 2018   11:32 Diperbarui: 25 September 2018   11:57 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

01 Muharram atau orang jawa kerap menyebut dengn 01 Suro adalah hari tahun baru islam serta hari yang sakral bagi sebagian orang. Kita semua tahu berbagai adat budaya terutama di tanah Jawa akan mengadakan berbagai rityual adat dimalam hai untuk menyambut 01 Suro. Di Yogyakarta, Solo, dan tidak ketinggalan di Ponorogo.

photo by Bondhan
photo by Bondhan
photo by Bondhan
photo by Bondhan
Di Ponorogo khususnya di Kecamatan Ngebel terdapat sebuah telaga yang setiap malam 01 Suro selalu ada acara yang meriah. Mulai dari acara keagamaan seperti istiqosah hingga acara adat seperti pagelaran wayang kulit, dan yang paling istimewa yaitu kirab 1000 obor dan 1000 dian, serta larungan.

Rangkaian acara pun dimulai sejak sore dan tepat pukul 22.00 wib 1000 dian (lampu botol berisi minyak dan diberi sumbu) yang diletakkan di tepian telaga mulai dinyalakan. Pukul 23.00 wib 1000 obor pun mulai dipersiapkan dan dinyalakan. Mulai dari obor utama yang berukuran besar dibawa oleh warga yang dituakan adat dan diikuti obor berukuran normal yang dibawakan oleh 1000 atlit pencak silat di Ponorogo. Obor dikirabkan mengelilingi Telaga Ngebel dengan jalan kaki dan pembawa tidak diperkenankan untuk mengobrol atau berbicara. Kirab dimulai dari depan paseban Telaga Ngebel dan berakhir di tangga utama paseban Telaga Ngebel dengan diakhiri dengan proses larungan.

Acara yang diselenggarakan setiap tahun sekali ini banyak sekali mengundang antusias warga untuk menyaksikan. Meskipun acara dilaksanakan malam hari ternyata tidak mengurangi rasa penasaran dan tekat warga untuk menyaksikan. Warga banyak berdatangan mulai dari Ponorogo sendiri hingga kota-kota tetangga seperti Madiun, Magetan dan beberapa kota lainnya khususnya di Jawa Timur.

Telaga yang diterangi dian disekelilingnya ternyata menghadirkan eksotisme tersendiri dan membuat suasana menjadi romantis dan hangat di tengah udara dingin yang menjadi khas daerah Ngebel. Buat para penikmat foto landscape malam hari sangat disarankan untuk tidak melewatkan moment ini di setiap tahunnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun