Mohon tunggu...
Bondhan AjarM
Bondhan AjarM Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Seorang yang suka dengan dunia fotografi, travelling dan juga menulis. Uang bisa kembali namun usia tidak akan pernah kembali jadi explore seluruh kemampuanmu selagi muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perlunya Pendidikan Kedisiplinan dan Nasionalisme

18 September 2018   11:02 Diperbarui: 18 September 2018   11:26 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

17 Agustus 2018 Seluruh penjuru Indonesia memperingati hari kemerdekaan yang ke-23. Salah satu acara rutin dalam memperingati kemerdekaan adalah dengan melaksanakan Upacara HUT RI.  Mulai dari sekolah-sekolah, kecamatan, kabupaten, bahkan hingga upacra di puncak-puncak gunung. 

Dalam upacara sederet acara digelar yang semuanya bermuara pada kedisiplinan dan jiwa nasionalisme. Mulai dari peserta upacara dibariskan dengan sangat rapi, sampai pembubaran barisan setelah selesai upacara.

photo by Bondhan
photo by Bondhan
Upacara juga mengajak kita untuk berjiwa nasionalis. Berdiri dan menghormat kepada bendera sang saka merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Tak jarang sebelum atau sesudah upacara terdapat pertunjukan-pertunjukan baik tarian daerah ataupun sebuah drama kolosal kemerdekaan. Hal ini membuat antusias warga untuk menyaksikan berlangsungnya sebuah upacara.

photo by Bondhan
photo by Bondhan
Namun, kali ini saya tidak membicarakan tentang keindahan sebuah persembahan dalam sebuah upacara. Bahkan jauh dari hal tersebut, yaitu sebuah keprihatinan. Ada yang yang kurang tepat dalam berlangsungnya sebuah upacara di salah satu kabupaten di Indonesia, mungkin hal ini pun terjadi di kota atau kabupaten lain.

Mungkin dalam foto ini tampak biasa saja beberapa peserta berbaris dengan rapid an terlihat disiplin. Akan tetapi coba lihat kembali foto yang sudah saya beri lingkaran berwarna biru, akan nampak beberapa peserta upacara mengendong tas, menenteng tas, memainkan gadgetnya.

Mungkin jika ini yang melakukan anak kecil di sekolah pasti sudah ditegur oleh pembimbing atau gurunya, namun coba lihat jika yang melakukan adalah yang berseragam dan kita semua tau seragam apakah itu. Yang lebih miris lagi ketika sang saka merah putih dikibarkan dan komandan upacara menyerukan untuk hormat, malah bukan hormat yang terjadi, tetapi banyak gadget yang terangkat diatas kepala untuk merekam proses itu.

Kalau ini dilakukan oleh warga yang menyaksikan mungkin tak apa, namun ini yang melakukan adalah peserta upacara. Apakah panitia atau petugas upacara diam saja? Tidak, Bahkan hal tersebut sudah diingatkan untuk meletakkan tasnya sebelum upacara mulai.

Tulisan ini bukan untuk menghujat atau sebuah provokasi namun sebuah bentuk keprihatinan yang terjadi saat upacara memperingati HUT RI yang harusnya penuh dengan disiplin dan hikmat namun malah terdapat oknum yang membuat citra kurang tepat.

Hal ini menjadi PR yang bisa menjadi serius, karena kaum muda saat ini mayoritas meniru apa yang dia lihat. Sehingga pendidikan kedisiplinan dan nasionalisme perlu digalakan lagi, bukan hanya untuk anak yang bersekolah, namun untuk seluruh elemen masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun