Tulisan Sebelumnya Bagian Kepertama
[caption caption="Kota Krk dari areal Marina"][/caption]
Malam kedua di Kroasia
*Seperti biasa pukul 2 siang adalah waktu untuk check-in, perlu dicatat hampir rata-rata tamu yang menginap di hotel diperbolehkan untuk check-in pukul 2 siang dan tidak akan dilayani sebelum waktunya. Check-out sendiri rata-rata adalah jam 10 pagi.Â
Setelah melakukan pencatatn diri di sebuah resor yang lumayan besar (mengingatkan saya akan penginapan musiman didaerah Andalusia, Spanyol) sayapun membuka kembali catatan yang saya intisarokan dari buku panduan Lonely Planet. Hari pertama saya tidak melakukan apapun karena saya mempunyai waktu selama dua malam di Pulau Krk, jadi saya memanfaatkan hari pertama di areal berenang yang berada di sekitar penginapansaya tinggal.Â
Seperti biasa pantai yang berbatu serta tajamnya bulu babi (sea urchins) mengintai telapak kaki jika lengah, untunglah informasi kondisi perairan ini sudah saya ketehaui sebelum saya mengunjungi Korsika jadi saya sudah membawa sepatu karet saya untuk berenang. Airnya sangatlah sejuk, tampa ombak sehingga sangat aps buat berenang. Jika berjalan menyusuri kearah yang agak sepi maka kita menemukan sekelompok pengunjung Naturist (FKK) yangs edang berjemur. Pemandangan ini mungkin tidak akan membuat nyaman bagi yang tidak terbiasa, saya sendiri tidak begitu memperhatikan mereka karena saya tidak pernah menganggap mereka adalah kelompok yang perlu diamati.Â
Kroasia sendiri populer untuk penyuka kegiatan Naturist dan Nudism (FKK) dan boleh disebut sebagai kelompok yang mempopulerkan Kroasia sebagai destinasi pariwisata jauh sebelum Kroasia terlepas dari bagian Yugoslavia.
[caption caption="Pantai Njivice"]
Saya sendiri menghabiskan hampir 6 jam di pantai membaca buku, berenang berjalan sedikit dan terus terang itu adalah waktu yang paling terbaik buat saya karena tidak harus melakukan kegiatan apapun. Laut memang sepertinya sudah menajdi bagian dari diri saya sehingga apapun itu tidaklah membosankan. Karena air laut mulai mendingin sayapun pindah ke areal kemping yang masih dimilik oleh hotel tempat saya menginap dan menikmati matahari terbenam sambil menyeruput cocktail dari sunset bar yang juga dikelola oleh hotel.Â
Beramah tamah sebentar dengan pengunjung yang rata-rata datang dari negara Jerman, beberapa diantaranya adalah pasangan suami istri penganut gaya hidup nudism yang sangat ramah. Mereka mengundang saya untuk bergabung di trailer mereka untuk makan malam, yang saya tolak dengan halus. Terus terang saya sendiri tidak berniat untuk duduk di meja kecil sambil menikmati makanan Jerman :) walau saya mengiyakan udnangan minum mereka sebelum jam makan malam.
Bergegas ke hotel, sayapun langsung membasuh sisa air laut yang mengering, kemudian bersiap menemui teman baru yang mengundang saya untuk minum. Sayapun membeli beberapa kudapan ringan dan sebotol wine buatan lokal seharga 2,5 Euro sebagai sopan santun.