[caption caption="Pemandangan Pula dari Jendela Pesawat"][/caption]
Beberapa teman saat saya masih bekerja dulu menyarankan saya untuk mengunjungi Kroasia terutama sepanjang perairan Kroasia mengingat saya hanya mempunyai waktu yang tidak banyak di Jerman. Berbekal sisa Schengen Multiple Entry yang saya punyai akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi negeri yang dulunya adalah bekas Yugoslavia ini.Â
Setelah mengunjungi kerabat di Bruges saya pun menaiki kereta dari stasiun Bruges ke Charleroi sehari sebelum keberangkatan karena Ryan Air, maskapai yang selalu saya pakai untuk LCC hanya mempunyai keberangkatan pagi hari ke Pula-Kroasia. Saya memang memulai kunjungan saya melalui Bandara Pula. Beberapa teman yang mengikuti media sosial saya mengundang untuk mengunjungi Zagreb ibu kota Kroasia tetapi sekali lagi berhubung mepetnye waktu saya pun menolak undangan tersebut.Â
Beberapa hari sebelumnya saya menyewa mobil di internet dari Pula berharga 12 Euros per hari untuk 10 hari dengan tujuan akhir Dubrovnik. Berbekal Lonely Planet yang saya beli saya pun membuat perencanaan saat di kereta dari Bruges ke Charleroi.
Pagi pun tiba, tepat pukul 4 pagi saya saya sudah dijemput oleh shuttle bus seharga 1,5 Euro menuju airport dari tempat saya menginap. Pesawat yang menuju Pula lumayan penuh karena musim liburan sudah mulai tiba, dan banyak anak sekolah yang melakukan perjalanan kemping di Kroasia. Kroasia sendiri sangat diminati oleh wisatawan yang menyukai akomodasi secara kemping entah itu tenda ataupun mobil kemping. Jadi jangan heran jika sepanjang areal kemping selalu penuh.Â
Tanpa halangan peswat yang membawa penumpang mendarat di Pula, karena saya tidak membawa bagasi kecuali satu tas yang diijinkan oleh maskapai untuk dibawa ke kabin, saya pun keluar terminal menuju tempat penyewaan mobil yang terletak di sebelah kiri bandara. Seperti biasa pengambilan data diri dan pembayaran biaya sewa dan memeriksa kondisi kendaraan, saya pun mulai mengendarai mobil kecil tersebut. Panas mulai menyengat saya meninggalkan areal bandara dan menuju Rovinj. Saya sendiri tidak menginap di Kota Rovinj dan memilih untuk tinggal sekitar 15 KM di luar kota karena untuk menghindari biaya parkir yang mahal serta susahnya mencari tempat parkir.Â
[caption caption="Tavern di sepanjang jalan "]
Hari pertama saya tidak melakukan apa pun kecuali check in dan istirahat. Tidak banyak yang saya lakukan kecuali ke pantai yang terus terang sangat biru lautnya, suhu yang sedikit lebih hangat daripada di pantai-pantai yang saya kunjungi di Eropa. Sayangnya tidak satu pun saya menemukan pantai berpasir kecuali batu karang, maka saya harus puas saat menemukan batu yang sedikit landai sebagai tempat beristirahat. (sangat disarankan membawa sepatu karet untuk berenang di laut, karena kondisi laut di Kroasia yang berbatu dan banyaknya sea urchins sepanjang perairan)
Satu buku yang saya beli di toko buku di bandara Charleroi sudah habis saya baca, bekal sandwhich yang saya bawa pun sudah habis waktu menunjukkan pukul 5 sore dan walau matahari masih bersinar terang saya pun kembali ke mobil dan balik ke tempat menginap dan melanjutkan istirahat saya di kamar yang syukurnya ada pengatur suhu ruang. Kebiasaan orang Kroasia adalah makan agak larut jadi pukul 9 malam saya terbangun, membersihkan diri dan segera menuju restoran terdekat yang berada di luar areal hotel. Sebuah restoran bergaya "country" yang menyajikan makanan berbahan daging sebagai menu utama. Bisa saja saya ke arah kota untuk makan malam, tetapi saya tidak ingin mengendarai mobil saat kedaan gelap apalagi wine mereka lumayan keras jadi saya pun mau tidak mau menikmati hidangan yang cukup besar porsinya di dekat hotel dan bersyukur bahwa saya masih dapat menikmati wine tanpa harus mengemudi saat balik ke hotel.
Kesan malam pertama saya di sana adalah, keramahan orang Kroasia, entahlah mungkin karena mereka jarang melihat orang Asia di daerah mereka (umumnya turis Asia lebih cenderung mengunjungi Dubrovnik) kami pun bercakap-cakap dengan mencampurkan bahasa isyarat dan bahasa Inggris di sela-sela komunikasi kami.
Balik ke hotel saya kembali mandi karena lengketnya udara di sana, dan segera tidur karena besoknya saya harus mengendarai mobil kembali menuju Pulau Krk melalui Kota Rovinj dan Rijeka.