Mohon tunggu...
Gamal Bonawi
Gamal Bonawi Mohon Tunggu... -

Tidak ada yang sia sia dalam Hidup ini..maka teruslah Berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai Kepedulian

29 Maret 2010   20:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:07 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kehadiran Rasulullah SAW di zaman Jahiliyah membawa perubahan berarti,Sebelum risalah Islam datang, kehidupan masyaraka arab kala itu tidak beretika, sewenang wenang berbuat, bertindak sesuka hati tanpa ada norma norma kesopanan, begitupun interaksi sosial hanya didasarkan pada kekuatan kabilah yang berkuasa dengan kendali para pembesar suku, rakyat menjadi melata, melarat disebabkan penghambaan mereka pada tuan tuan berduit, disharmoni dan konflik antar suku kerap berujung dengan pedang dan pertumpahan darah, Sungguh sebuah kebobrakan budaya manusia yang pernah direkam oleh sejarah.

Kedamaian dunia hadir dengan Lahirnya Nabi Muhammad SAW pada rabi'ul awal tahun Gajah, ia membawa misi suci untuk manusia, mendakwahkan risalah islam, mengajak mereka kembali pada kepada kebenaran serta meninggalkan kelakuan buruk, begitu mulia cara yang ditempuhnya hingga kurang lebih dalam kurun dua puluh tiga tahun berdakwah, ajaran yang dibawanya berkembang dengan merata, bahkan orang diluar jazirah arab datang untuk menyatakan keislmannya dihadapan Rasulullah SAW, fenomena seperti itu sungguh tidak mengherankan sebab Rasulullah SAW adalah sosok kharsmatik pembawa damai, diwajahnya terpancarkan cahaya kebaikan, dimasa kecilnya sudah menyandang gelar "Al-Amien"

Besarnya peran Rasulullah SAW dalam merubah struktur kehidupan sosial masyarakat kala itu sangat dirasakan seluruh kalangan, kepedulian terhadap kehidupan membuatnya bijaksana dan sempurna, ia tidak rela melihat manusia berkuasa atas manusia yang lain, menghapuskan perbudakan, mengangkat martabat wanita, menghentikan pertiakaian antar kabilah lalu menyatukan mereka dalam bingkai "Ukhuwwah Islamiyyah", Perjuangan tanpa batas dengan kepedulian maksimal itu ditunjukkan Rasulullah SAW hingga akhir hayatnya dikala mengucapkan "Ummatii..Ummatiii.." sebagai isyarat rasa peduli terhadap ummatnya.

Gambaran kepedulian yang dipragakan Rasulullah SAW dimasa hidupnya sangat agung untuk diterapkan bagi kita pada kehidupan hari ini, peduli itu mudah, peduli itu membawa manfaat, peduli itu tanda kebersamaan, dan peduli itu adalah sumber kekuatan dan kesatuan. Ketika kita mampu peduli dengan orang lain, dengan lingkungan, dengan alam maka kita adalah sumber manfaat bagi orang lain dan alam sekitar, bukankah tuntunan agama mengajarkan bahwa sebaik baik diantara kalian adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain, itulah martabat paling tinggi bagi seorang muslim,

Seorang Cipotono dalam acara kick andy heroes award 2010, mungkin tidak penah menyangka akan mendapat penghargaan sebagai pejuang pedidikan atas kontribusi terhadap pendidikan dan masyarakatnya, ia merintis kegiatan awalnya dengan menjadikan garasi rumahnya tempat mengajar dan membina yang berkebutuhan khusus, kini apa yang telah dirintisnya telah menjadi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri semarang, Sungguh luar biasa..Sebuah jerih payah berawal dari tingkat kepedulian telah membuahkan nilai manfaat yang tiada tara.

Sekarang..sejuah mana sikap peduli kita sudah memiliki..??atau kita yang peduli terhadap orang lain…lalu justru tidak peduli terhadap diri sendiri..?? Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun