"Rumput Tetangga Lebih Hijau", mungkin pepatah itulah yang menggambarkan kondisi Timnas Indonesia senior saat ini pasca dibantai Vietnam 1-3 Â pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia grup G di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (15/10/2019).
Timnas tak mampu meraih satu poin pun dari empat laga yang sudah dimainkan dan berada sebagai juru kunci grup G.
Dari empat laga, tiga laga diantaranya Timnas bertindak sebagai tuan rumah dan harus kalah dari lawan-lawan yang bisa dibilang selevel dengan Timnas Indonesia. Malaysia, Thailand dan Vietnam adalah lawan-lawan yang sudah tidak asing lagi bagi Indonesia di ajang sepak bola Asia Tenggara, baik Piala AFF maupun Sea Games.
Rekor pertemuan Indonesia melawan tiga tim Asia Tenggara di kandang sendiri relatif cukup baik. Pertemuan terakhir melawan Malaysia pada pertandingan kompetitif terjadi pada Final leg 2 Piala AFF 2010. Saat itu, Indonesia bisa menang 2-1 atas Malaysia meskipun tak mampu menjadi juara.
Pertemuan terakhir melawan Thailand saat Final Piala AFF 2016. 2 Gol dari Rizky Pora dan Hansamu Yama Pranata membuat Indonesia unggul 2-1 atas Thailand meskipun Indonesia kalah 0-2 di kandang Thailand pada leg ke-2.
Pertemuan terakhir melawan Vietnam terjadi pada semifinal Piala AFF 2016. Indonesia unggul 2-1 atas Vietnam pada leg pertama.
Kondisi saat ini sangat drastis sejak Timnas ditangani pelatih Simon McMenemy. Pelatih Simon tak mampu mengembangkan permainan terbaik sepanjang 4 laga yang sudah dimainkan. Bahkan, Simon menurunkan 3 penjaga gawang sepanjang 4 laga tersebut. Hasilnya, gawang Indonesia sudah dibobol lawan sebanyak 14 kali.
Selain itu, Timnas hanya mampu menceploskan bola ke gawang lawan sebanyak 3 kali saat melawan Malaysia dan Vietnam. Timnas justru semakin payah.
Netizen mulai mempersoalkan strategi yang digunakan Simon McMenemy dalam setiap laga yang dimainkan. Pasca kekalahan melawan Malaysia, netizen mulai memberi tagar #SimonOut dalam berbagai media sosial.
Tak hanya itu, teriakan para penonton #SimonOut terus menggema di Stadion Kapten I Wayan Dipta sesuai laga sebagai ungkapan kekecewaan penonton terhadap penampilan Timnas. Â Terus, sampai kapan Indonesia dilatih Simon McMenemy?