PB Djarum akan menghentikan audisi umum beasiswa untuk dijadikan atlet bulu tangkis mulai tahun 2020. Keputusan PB Djarum disampaikan melalui jumpa pers yang disampaikan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosiman, Sabtu (7/9/2019), di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Jawa Tengah.Â
Penghentian audisi umum oleh PB Djarum ini muncul setelah ada polemik antara PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI. KPAI menuding PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak. KPAI meminta PB Djarum tidak menampilkan logo Djarum pada kaos yang dikenakan para peserta audisi umum. Padahal, PB Djarum sendiri sudah mengadakan audisi umum sejak tahun 2006.
PB Djarum adalah salah satu klub bulu tangkis yang berhasil menghasilkan atlet profesional. Klub yang bermarkas di Kota Kudus ini, telah secara rutin mengadakan audisi umum ke berbagai kota di Indonesia untuk bisa dibina di PB Djarum. Biasanya, fokus sasaran audisi umum ini mulai dari kelompok umur U-11 hingga U-13.Â
Kevin Sanjaya Sukamuljo adalah atlet yang berhasil dari binaan audisi umum PB Djarum. Kini, prestasi level dunia telah banyak diukir oleh Kevin Sanjaya dari sektor ganda putra yang berduet bersama Marcus Fernaldi Gideon.Â
Selain Kevin, masih ada juga atlet-atlet jebolan PB Djarum, sebut saja peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir. Ada pula Juara dunia 2019, Mohammad Ahsan, dan masih banyak atlet berprestasi lainnya hasil binaan dari PB Djarum.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi ikut buka suara atas kejadian ini. Menpora menyampaikan, "Mestinya jalan terus karena tidak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia. Lagi pula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo lanjutkan."Â
Menpora akan menjadi mediator dalam hal ini dan berencana mengundang kedua pihak, baik KPAI maupun PB Djarum untuk mencari solusi yang terbaik. Semoga saja ada solusi yang terbaik dari kejadian ini dan PB Djarum tetap terus berkomitmen untuk melahirkan calon juara dunia bulu tangkis masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H