Mohon tunggu...
Bonaventura Agung Sigit
Bonaventura Agung Sigit Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalist

Hanya seseorang yang tertarik menulis berita lempang di sini

Selanjutnya

Tutup

Film

Sesi Keempat Bioskop Tengah Kota "Imbas Ambisi", Ajak Penonton Berambisi Secara Sehat

31 Oktober 2024   19:36 Diperbarui: 31 Oktober 2024   19:40 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret diskusi film pendek sesi keempat Bioskop Tengah Kota (Dokumentasi Pribadi)

Yogyakarta - Bioskop Tengah Kota "Satya Graha" menggelar pemutaran dan diskusi film pendek pada 26 hingga 27 Oktober 2024 di Auditorium IFI-LIP Yogyakarta. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Satu Dekade Berkarya Anti-Corruption Film Festival KPK dan terdiri dari lima sesi, masing-masing dengan tema serta film yang berbeda di setiap sesi. 

Pada sesi keempat yang berjudul “Imbas Ambisi”, penulis berkesempatan hadir dan menyaksikan empat film dengan tema utama drama, yaitu Dekapan Tarian, Abang Pulang, Looking For Europe, dan Kronik Puriwicara. Keempat film ini menyajikan berbagai perspektif tentang ambisi dan usaha meraih impian, meski dua di antaranya, yakni Abang Pulang dan Kronik Puriwicara, menambah unsur komedi dan musikal dalam dramanya.

Dalam catatan program “Imbas Ambisi”, dijelaskan bahwa ambisi ibarat api yang mendorong seseorang meraih mimpi. Namun, ambisi memerlukan tekad kuat dan pemahaman proses agar berhasil diwujudkan. Melalui empat film ini, penonton diajak merenungkan makna ambisi, serta cara mengendalikan dan mengarahkannya ke tujuan yang sehat.

Sinopsis Film:

Dekapan Tarian (Drama, 3 menit 30 detik, Sutradara: Marcellino Putra Paratama) mengisahkan tentang Ayu, seorang pelajar yang ingin mendalami bakat menarinya meskipun dilarang oleh ibunya. Dengan tekad kuat, Ayu berupaya menemukan cara agar sang ibu dapat memahami jati dirinya.

Abang Pulang (Drama Komedi, 12 menit 49 detik, Sutradara: Raya De Azzura) terinspirasi dari lagu Benyamin Sueb. Film ini bercerita tentang Bayu, seorang mahasiswa perantauan di Jakarta yang bermimpi menjadi aktor. Dalam proses pembuatan dodol yang dilakukan secara kolektif sebagai metafora dedikasi, film ini menyampaikan pesan bahwa karakter budaya bukanlah kekurangan, melainkan kelebihan yang harus dikembangkan.

Looking For Europe (Drama, 19 menit, Sutradara: Maarij Reka) berfokus pada Alang, seorang pemain Timnas sepak bola Indonesia yang berusaha meraih kesempatan di klub Eropa. Namun, saat kembali ke Indonesia, Alang harus menerima kenyataan bahwa posisinya telah digantikan oleh pemain naturalisasi.

Kronik Puriwicara (Drama Musikal, 15 menit, Sutradara: Riza Pahlevi) mengangkat cerita Dewi Kirana yang harus berkompetisi dengan adiknya dalam pemilihan walikota di kerajaan Puriwicara. Film ini menggambarkan konflik politik internal di keluarga kerajaan serta tekad Dewi untuk membuktikan kemampuannya dan memperjuangkan haknya di tengah persaingan keluarga.

Diskusi Sesi Keempat: “Ambisi sebagai Pedang Bermata Dua”

Setelah pemutaran film, diskusi mengangkat bahwa ambisi memiliki potensi baik dan buruk, tergantung pada arah dan kontrol yang diberikan. Ambisi yang terarah dapat membawa seseorang ke kesuksesan, namun tanpa kendali, ambisi juga bisa menimbulkan dampak negatif. Melalui sesi ini, penonton diajak untuk mengelola ambisi dengan cara yang sehat demi pencapaian tujuan hidup yang seimbang dan berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun