Mohon tunggu...
Bonavantura Sampurna
Bonavantura Sampurna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis sastra dan karya ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ki Hadjar Dewantara: Sosok Inspiratif Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar

27 Mei 2023   22:53 Diperbarui: 28 Mei 2023   04:17 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Prolog

Dalam Pembukaan UUD 1945, "mencerdaskan kehidupan bangsa" merupakan salah satu cita-cita dan impian terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (bdk. Pembukaan UUD 1945). Komitmen ini ditanggapi pemerintah saat ini dengan membangun sebuah terobosan baru yang inovatif dan kreatif dalam program Merdeka Belajar. Melalui program Merdeka Belajar, peserta didik diarahkan untuk semakin mendalami minat dan bakat yang dimiliki agar semakin berkembang lebih maksimal dan bertumbuh kepada kematangan karakter kepribadian. Proses pembelajaran dalam Merdeka Belajar merupakan sebuah upaya untuk membentuk kematangan  dan penguatan karakter peserta didik untuk dapat menjawabi  tuntutan zaman yang terus berubah. Semarak Merdeka Belajar perlu digemakan bersama-sama demi perwujudan pendidikan yang berkualitas, membentuk karakter berpikir dan kepribadian generasi bangsa  (Kemendikbudristek. com).

Pengaplikasian atas program Merdeka Belajar telah berlangsung dengan berbagai situasi dan tantangan yang melingkupinya. Pengaruh dan tantangan riil atas program Merdeka Belajar merupakan sebuah proses yang baik untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.  Kematangan intelektual dan pembentukkan integritas diri peserta didik perlu diwadahi dengan sistem pendidikan yang berkualitas untuk menjawabi tantangan dan persoalan zaman yang kompleks. Proses belajar pertama-tama mesti menempatkan kebebasan bagi para peserta didik. Dengan kebebasan, potensialitas diri mereka dapat dibangkitkan dengan lebih aktif dan progresif. Kebebasan dapat membuka kesadaran peserta didik untuk menangkap sejumlah peluang positif meningkatkan wawasan pengetahuan dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif. Dalam situasi ini, peran para guru tentu saja sangat penting bagi proses pendidikan yang berlangsung efektif dan mencapai tujuan positif membentuk integritas diri kaum muda. Sosok Ki Hadjar Dewantara hemat saya dapat dijadikan tokoh inspiratif dalam pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar. Ia membantu memberikan arah untuk bagaimana mengimplementasikan kurikulum yang ada dalam satu kemerdekaan jiwa tanpa adanya tekanan dan paksaan dari luar.

Inspirasi Ki Hadjar Dewantara dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar

Dalam upaya menghidupi program Merdeka Belajar, Ki Hadjar Dewantara menjadi sosok teladan yang inspiratif. Ia membuka cakrawala berpikir dengan menempatkan peserta didik dalam suatu situasi penuh kebebasan. Jiwa merdeka peserta didik perlu dibentuk agar proses pendidikan berlangsung dengan baik, komunikatif, adaptif dan dialogal. Pendidikan mesti dibebaskan dari tekanan otoritas yang menghambat daya imajinasi dan kreatifitas peserta didik. Dengan merdeka belajar, peserta didik diarahkan untuk tidak hanya memfokuskan diri pada pembentukan kognitif. Pembentukan karakter dan keterampilan menjadi point penting untuk ditanamkan dalam diri peserta didik. Hal ini bertujuan untuk membentuk integritas diri yang kreatif dan berbudi luhur (Dela Khoirul Ainia, Jurnal Filsafat Indonesia 3:3, 2020).

KHD menuntut pentingnya pengintegrasian atas berbagai disiplin ilmu bagi pembentukan wawasan pengetahuan peserta didik. Pemahaman yang luas tentang ilmu pengetahuan akan membentuk sikap kritis peserta didik terhadap segala bentuk tawaran hidup yang kompleks. Konsep ini sejalan dengan platform Merdeka Belajar yang juga sangat menekankan partisipasi aktif peserta didik dalam membentuk kepribadian yang kaya akan pengetahuan dan pengalaman praktis. Beberapa konsep belajar yang digagas KHD sangat aktual untuk diterapkan dalam praktik kurikulum Merdeka Belajar. Pertama, Belajar Olah Pikir. Kecerdasan intelektual peserta didik perlu dikembangankan, terutama nalar berpikir kritis (critical thinking) dan upaya penyelesaian masalah (problem solving). Selain itu, peserta didik perlu dibenahi kesanggupan untuk mereproduksi dan mengembangkan pengetahuan melalui penelitian dan kerja nyata. Kurikulum Merdeka Belajar dalam hal ini telah membuka ruang yang lebar untuk peserta didik dalam mengasah kemampuan  intelektual mereka. Pembentukan intelektual peserta didik yang krtis, selektif dan kreatif sangat penting di tengah sejumlah persoalan pendidikan yang marak terjadi seperti perjokian karya ilmiah. Peserta didik dibentuk untuk menjadi pribadi yang otonom dan kreatif (Yudi Latif, 2020).

 Kedua, Belajar Olah Rasa. Pembentukan daya afektif peserta didik, kepekaan estetis, empati dan solidaritas, estetika budi pekerti, nasionalisme dan semangat gotong royong perlu ditanamkan dalam seluruh kerangka implementasi pendidikan. Pendidikan tidak hanya membentuk aspek kognitif tetapi juga membentuk aspek keluhuran budi  peserta didik. Belajar Olah Rasa dalam konsep KHD merupakan sebuah upaya pembentukan identitas diri peserta didik. Peserta didik perlu dibentuk untuk peka terhadap situasi dan tantangan zaman. Selain itu, belajar olah rasa akan mendorong peserta didik untuk mampu membaca tanda-tanda zaman dan dengan demikian ia mampu untuk mengambil langkah strategis menghadapi persoalan atau melihat peluang masa depan. Pembentukan karakter berbudi luhur bagi Ki Hadjar Dewantara merupakan asas penting untuk menciptakan manusia Indonesia yang harmonis. Dalam konsep Merdeka belajar, belajar praktis seperti magang, pertukaran mahasiswa, membuka peluang bagi peserta didik untuk saling mengenal lebih banyak perbedaan. Misalnya pertukaran mahasiswa pada kampus Katolik dengan mahasiswa pada kampus Islam akan membentuk sikap toleransi hidup beragama. Hal ini juga dapat memperkaya pemahaman akan perbedaan yang perlu diapresiasi sebagai pribadi sebangsa dan setanah air  (Yudi Latif, ibid).

Ketiga, Belajar Olah Karsa. Dampak globalisasi telah membongkar batas dan menerobos ruang dan waktu. Perkembanhan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi pengaruh negatif pada ketergantungan ekonomi yang semakin tinggi. Di sisi lain, globalisasi membawa kesenjangan sosial yang semakin nampak dan melahirkan sejumlah persoalan sosial yang mengganggu keharmonisa bangsa (Universitas Medan, 2022). Menghadapi situasi ini, KHD menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai pendidikan dengan berorientasi pada pembentukan individu peserta didik. Masing-masing peserta didik perlu dibentuk dalam upaya mengolah setiap potensi diri dan kapabilitasnya. Fungsi pengawasan dalam pendidikan perlu untuk mengarahkan peserta didik kepada sikap positif dan konstruktif. Peserta didik perlu mendapat kesempatan langsung dalam kerja nyata dan situasi inilah yang kemudian dijawab dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Dengan berbagai program yang dicanangkan seperti kampus mengajar, pertukaran mahasiswa, magang dan beberapa program lainnya, peserta didik dilatih untuk mengalami situasi konkrit dalam dunia kerja. Kesempatan mengalami situasi konkrit akan membantu peserta didik lebih proaktif dan menjadi bahan pembelajaran sebagai persiapan untuk nanti turun dalam dunia kerja yang riil  (Kristina, Detikedu.com).  

keempat, Belajar Olah Raga. KHD sangat memperhatikan aspek mental dan fisik peserta didik. Kebugaran jasmani dan kesehatan fisik yang kuat bagi KHD adalah aspek positif yang perlu diwujudkan. Kesehatan fisik yang baik akan memudahkan peserta didik untuk lebih proaktif dalam kegiatan pembelajaran. Generasi milenial yang telah banyak disuntik dengan berbagai pengaruh kemajuan teknologi perlu diarahkan secara lebih bijak dan dipersiapkan secara mental dan psikis menghadapi tantangan zaman yang kian berat. Generasi muda yang tangkas, militan, berdaya juang tinggi, perlu untuk diperhatikan sebagai bagian dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Dengan pertahanan yang kuat, wawasan pengetahuan yang luas dan psiko-emosional yang baik, pendidikan akan mengarahkan peserta didik untuk menjadi generasi penerus yang kapabel dan bercita-cita kemajuan dan persatuan (Yudi Latif, 2020).

Pembentukan karakter peserta didik yang baik dan berkualitas serta pertahanan diri yang kuat sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup bangsa. Peserta didik dalam hal ini diarahkan untuk mampu mengolah negara dengan kapabilitas dirinya yang kreatif dan inovatif. Pembentukan kejasmanian yang kuat dan sinergik akan sangat membantu negara dalam memaksimalkan potensi kreatif yang dimiliki setiap peserta didik untuk keberlangsungan hidup bangsa dan negara. Semarak Merdeka Belajar perlu menjadi perhatian bersama seluruh komponen baik pemerintah, masyarakat maupun peserta didik itu sendiri agar cita-cita pendidikan Bangsa Indonesia dapat tercapai.

Model pendidikan yang diwariskan Ki Hadjar Dewantara terbukti telah memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan asas kemerdekaan, peserta didik diupayakan untuk meraih setiap bentuk peluang pendidikan. Ia mendorong kaum muda untuk lebih berani dalam meraih prestasi pendidikan. Pendidikan sebagai unsur penting dan integral perlu dibenahi secara lebih struktural dengan mendorong anak-anak bangsa untuk berpartisipasi aktif dan terlibat dalam ruang diskursus pendidikan.  Konsep Merdeka Belajar yang dibangun Ki Hadjar Dewantara kini dimaksimalisasi dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang digagas Menteri Pendidikan, Nadiem Makariem. Potensi diri peserta didik diupayakan agar dapat diekspresikan dengan kreatifitas diri yang inovatif. Peserta didik diberi kebebasan untuk terus melatih diri mematangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki agar mampu bersaing di tengah kemajuan (Yudi Latif, 2020-hlm 128).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun