Ia berteduh di bawah tudungan langit malam.Â
Menyeka keringat gerah Padang gurun
Mengais oase yang tersembunyi dalam dekapan bumi yang terlihat garang
Engkau berziarah di atas tandus keringÂ
Merobek diri pada Surya lalu tertawa saat tahu ternyata ia terbenam kepada malam yang menjadikannya pekat sunyi
Engkau menang melafal sajak perjuangan
Guru yang kupanuti dalam gerah sunyi yang bising dan suara pekik sorak manusia dan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!