Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno belum lama ini baru saja melakukan perombakan besar di struktur jajaran komisaris maupun direksi perusahaan pelat merah, antara lain PT Garuda Indonesia, PT Pertamina, PGN, PT Jasa Marga serta beberapa lagi lainnya.
Rini mengatakan, bongkar pasang struktur di BUMN guna mencapai sasaran kerja lebih cepat dengan sosok yang expert.
Menyikapi kebijakan Rini yang terkenal "gemar" utak atik tubuh susunan direksi serta komisaris BUMN, Guru Besar Manajemen Bisnis UI Prof Rhenald Kasali menuturkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait pergantian direksi dan komisaris di BUMN.
Rhenald menganggap, perombakan struktur pengurus BUMN untuk memenuhi tuntutan kemampuan manajemen dan memberikan kesempatan kepada figur yang terbukti berkapasitas kinerjanya pada perusahaan pelat merah maupun swasta.
"Sebenarnya pergantian di tubuh BUMN amat terkait dengan efektivitas kepemimpinannya. Prinsip the person on the right place dan zamannya," ujar Rhenald, di Jakarta, Minggu (16/9/2018).
Alasan lain dikemukakan Rhenald menyoal perombakan di struktur BUMN disebabkan agar bisa menyesuaikan dengan kemampuan direksi untuk memenuhi aspirasi pemegang saham yaitu pemerintah Indonesia dan komisaris.
"Membongkar model bisnis, membangun pendekatan baru atau membuat ambidexterous system. Kalau mau selamat harus memperbaiki business model dan itu fundamental," ucap Rhenald.
Rhenald menilai, BUMN bukan hanya dituntut melaksanakan kepentingan misi koorporasinya secara murni, namun ada yang lebih prioritas dari itu adalah mengenai merealisasikan tujuan serta misi negaranya.
"Saya kira pemerintah semakin pandai menatanya. Tidak ada agenda politis.
Pemerintah akan memilih orang-orang yang dipercaya dan elemennya selain sudah dikenal, karier kinerjanya bagus. Jadi tidak usah khawatir," kata Rhenald.
Menurut Rhenald, ada beberapa keperluan strategis yang memerlukan kecocokan koordinasi sehingga dilakukan penggantian direksi dan komisaris BUMN seperti divestasi perusahaan tambang asing, holding, pembangunan infrastruktur dan PSO.