Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Raisa dan Kompasiana

18 November 2016   17:28 Diperbarui: 18 November 2016   17:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr Atas: Konser Raisa di PRI 6/11/16 - Gbr Bawah: Kompasiana Nangkring di KG Fest, PRI 6/11/16 (foto dok. pri)

Suatu ajang pameran produk biasanya lebih menekankan pada penjualan produk. Kali ini penulis menemukan perhelatan acara yang agak berbeda. Pameran yang menyandang nama Indonesia, mungkin akan menyajikan suatu yang berbeda. Ya betul, pameran multi produk bertajuk Pekan Raya Indonesia (PRI). PRI berlangsung mulai Kamis (20/10/2016) – Minggu (6/11/2016) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Serpong, Tangerang Selatan.

Hari Jumat (21/10/2016) penulis mengunjungi PRI untuk kali pertama. Pameran yang asyik, karena semua berlangsung dalam ruangan tertutup dan berpendingin udara. PRI memadukan pameran multi produk dan hiburan bagi pengunjung. Penggunaan 10 hall di ICE menyajikan kemegahan. Penulis pada kunjungan pertama menyaksikan lapak kreatif yang menyajikan permainan dan alunan musik tradisional Indonesia serta 1000 rasa kuliner wawasan nusantara. Selain itu, kemegahan juga disajikan melalui hiburan dari 1000 band.

Kunjungan Kedua

Usai kunjungan pertama ke PRI, penulis membuka situs Kompasiana. Ternyata ada acara Kompasiana Nangkring di PRI. Pendaftaran pun dilakukan (31/10/2016) via surel, dua hari kemudian penulis mendapat surel pemberitahuan dari Kompasiana sebagai salah satu peserta terpilih di ajang Kompasiana Nangkring di KG Fest, Minggu (6/11/2016). Di acara nangkring ini penulis jadi berkesempatan untuk kali kedua mengunjungi PRI, sekaligus belajar dari 3 pembicara nangkring. Sekali menyelam, dua hingga tiga pulau terlampui.

Kali ini acara Kompasiana Nangkring bertajuk “Saatnya Warga Menulis”. Pas sekali dengan acara PRI yang semarak dikunjungi puluhan ribu warga. Rerata pengunjung PRI membawa ponsel pintar yang dapat bersegera dalam hitungan detik mengunggah status, ragam foto, dan laporan pandangan mata langsung dari lokasi. Serbaneka unggahan tentang PRI akan menjadikan viral di dunia maya. Kecepatan jari di ponsel pintar berefek dahsyat. Kegiatan Kompasiana Nangkring yang berlangsung mulai pukul 14.00-16.00 mampu menempatkan trending topic untuk tagar (hashtag) #KompasianaNangkring #KGFest. Luar biasa.

Oleh-oleh 3 Pembicara

Ajang pameran multi produk di PRI cukup beda. Selain bisa berbelanja multi produk, berwisata kuliner nusantara, menikmati konser musik, pengunjung pun dapat menambah pengetahuan di acara Kompasiana Nangkring. 3 pembicara yang dihadirkan dalam acara nangkring kali ini, memiliki latar belakang apik. Mbak Yayat adalah seorang Kompasianer penggila MotoGP. Sebagian besar isi akun Kompasiananya mengupas tentang MotoGP, khususnya idola dan legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi. 

Di tahun 2016 ini, ia ditahbiskan sebagai Kompasianer of The Year. Ketekunannya dalam mengumuli dunia MotoGP menghasilkan ratusan tulisan yang unik, spesifik, dan menyajikan pengetahuan kepada pembacanya tentang seluk-beluk MotoGP. Dalam acara Kompasiana Nangkring, “Saatnya Warga Menulis”, ia membagikan pengalaman dan tips menulis. Berikut beberapa yang dapat disarikan oleh penulis:

  • Menulislah yang Disukai - Dalam acara nangkring tersebut Mbak Yayat memberikan tips untuk mulai menulis terhadap hal atau tema yang disukai. Mengerjakan hal/ tema yang disukai takkan terasa sebagai beban. Menulis dari hal/ tema yang disukai akan membuat produksi tulisan mengalir lancar.
  • Sudut Pandang Penulisan - Kelebihan blogger yang diungkapkan Mbak Yayat adalah fleksibilitas sudut pandang kepenulisan. Jurnalis kemungkinan besar hanya menyajikan berita tentang balapan di trek saja, karena keterbatasan ruang di media. Sedangkan, blogger dengan fleksibel dapat menulis tentang serba-serbi MotoGP (keriuhan penonton, kemegahan sirkuit, umbrella girl, teknisi serta di balik paddock tiap tim pabrikan/ tim satelit peserta MotoGP).
  • Kedalaman Penulisan - Pemilihan tema/ hal yang disukai dalam menulis akan menghasilkan tulisan yang bernas dan mendalam. Pembaca akan merasakan tulisan yang dibuat dengan kesungguhan dan kecintaan akan menyentuh hati dan meninggalkan efek positif.
  • Buka Jaringan - Nge-blog tak sekadar suka terhadap suatu tema atau memiliki sumber referensi yang mendukung, melainkan juga perlu bergaul dengan sesama blogger dalam meningkatkan kapasitas menulis. Membuka jaringan dengan sesama blogger dapat dilakukan baik melalui dunia nyata/ maya. Semakin luas pergaulan, semakin menambah inspirasi menulis. Semakin terbuka jaringan dengan blogger secara pribadi/ komunitas dapat semakin membuka kesempatan dalam bertukar informasi dan bertukar pengetahuan menulis.

Pembicara berikutnya adalah Iskandar Zulkarnaen a.k.a Bang Isjet. Ia adalah asisten manajer Kompasiana. Ia mengungkapkan di era digital, semakin banyak pilihan untuk berekspresi, termasuk menulis. Bagi yang suka dengan karakter yang terbatas, namun cepat dapat menulis via Twitter. Penyuka berhalam-halaman dan kedalaman tulisan dapat menggunakan platform blog, termasuk Kompasiana. Berikut rangkuman singkat dari hal-hal yang diungkapkan Bang Isjet dalam acara nangkring:

  • Siapapun bisa menulis - Abad digital menyajikan beragam kanal untuk menuangkan kreativitas, termasuk dunia menulis. Pilihan kanal dalam menuangkan tulisan merupakan keputusan masing-masing individu dalam menyuarakan ekspresi. Tiap orang/ tiap profesi yang didukung kemampuan menulis dapat menimbulkan nilai tambah.
  • Latar Belakang Penulis - Guru/ dosen yang menulis tentang sekolah, peserta didik, buku ajar, dan kurikulum terasa bobot kedalamannya, karena mereka adalah individu yang tiap hari bergelut dengan dunia pendidikan. Latar belakang profesi seseorang akan menentukan ciri khas, warna, kedalaman, dan sudut pandang dalam menulis. Tulisan awam dengan tulisan yang dibuat oleh berlatarbelakang suatu profesi tertentu akan terlihat perbedaan yang mencolok.
  • Content is a King - Menjadi blogger jangan dikacaukan hanya untuk mendulang uang saja. Perhatikan, isi konten yang diunggah dalam blog. Semakin bernas dan spesifik konten dalam blog akan membidik pembaca yang loyal. Himpunan pembaca yang loyal akan mengundang rezeki yang datang kadang tak terduga.
  • Positioning Menulis - Posisi menentukan prestasi. Ungkapan tersebut pun berlaku dalam dunia blogging. Anda ingin dikenal sebagai blogger otomotif, silakan tekun dan rutin mengunggah tulisan bernafaskan otomotif. Hendak dikenal sebagai blogger politik, jadilah pengamat politik terkini, lalu unggah tulisan politik berdasarkan pengamatan tersebut. Semakin unik menentukan posisi dalam dunia blogging, maka semakin cepat meningkatkan kunjungan ke blog anda.
  • Rajin Evaluasi Diri - Ketekunan dalam blogging masih kurang cukup. Si blogger perlu rajin mengevaluasi diri, seberapa banyak pembaca yang berkunjung, seberapa banyak prestasi menulis yang didapatkan, dan sudahkah blog tersebut mendatangkan rezeki? Evaluasi akan berbuah jika siap mengubah diri. Jangan pernah merasa cukup dalam dunia menulis. Teruslah belajar, evaluasi diri, dan siap menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Acara Kompasiana Nangkring semakin bersemangat, kala mic berpindah giliran kepada Maman Suherman a.k.a Kang Maman. Ia merupakan mantan jurnalis di tabloid Nova dan pernah bekerja di biro iklan. Kini selain sebagai notulen ILK (Indonesia Lawak Klub) juga dikenal sebagai penulis buku. Berikut penulis sarikan poin-poin penting yang disampaikan Kang Maman dalam acara tersebut:

  • Nilai Ekonomis Menulis -
    • Suatu bidang profesi jika dilandasi cinta dan ketekunan dapat bernilai ekonomi. Hobi yang menghasilkan, begitu orang biasa menyebutnya. Perpaduan cinta dan ketekunan akan menghasilkan karya yang bernilai dan menyentuh hati. Pun, seorang penulis yang berkreasi penuh cinta dan ketekunan akan menuai rezeki dan mendulang kesuksesan.
  • Pesan Kenabian - Menulis adalah bekerja untuk keabadian, ungkapan Pramoedya Ananta Toer yang berulang kali disitir Kang Maman. Pesan kenabian bercirikan keabadian, dan kedamaian. Meskipun tubuh penulisnya sudah berkalang tanah, tulisannya tetap abadi serta dapat dibaca oleh lintas generasi. Suatu tulisan dapat menjadi terang petunjuk bagi suatu kaum/ pembaca (dari gelap terbitlah terang). Kang Maman menegaskan dalam satu kalimat, “menulislah untuk pencerahan dan pemerkayaan”.
  • Gemarlah Membaca - Dunia menulis erat dengan membaca. “Menulis itu sama dengan membaca sepuluh kali, seseorang bisa menulis jika rajin membaca,” ungkap Kang Maman. Penulis yang baik adalah pembaca yang tekun.
  • Jurus Pamungkas 5R - Agak berbeda dengan teknik menulis yang biasa. Pada kesempatan acara Kompasiana Nangkring kali ini, Kang Maman menyampaikan teknik menulis dengan 5R.
  • Read (menulis tanpa membaca terlebih dahulu, ibarat maju berperang tanpa strategi. Tulisan yang didasari dengan referensi yang kaya dan sahih lebih kuat dalam argumentasi).
  • Research (tulisan yang berlandaskan riset pustaka dan riset data akan sangat bernilai dan informatif bagi pembaca. Kedalaman riset tulisan berkaitan erat dengan ketekunan membaca).
  • Reliable (tulisan yang didukung oleh riset dan ketekunan membaca akan menghasilkan tulisan yang dapat dipercaya dan tak menyebarkan kabar burung dan pembodohan).
  • Reflecting (sebelum diunggah dalam blog, tulisan perlu diendapkan dan direfleksikan. Tulisan yang hanya mengejarkan kecepatan kadang bias, karena tak cek dan ricek. Selain itu, tulisan yang direfleksikan terlebih dahulu cenderung dapat menghindari kontroversi.
  • w(Rite) => Kebenaran dalam kehidupan perlu diungkapkan. Sarana pengungkapan kebenaran bisa melalui tulisan. Kebenaran yang diabadikan dalam tulisan lebih kekal. Sebagai kalimat peneguhan sebelum mengakhiri giliran berbicaranya, Kang Maman mengungkapkan bahwa jika mau mengenal dunia membacalah, kalau mau dikenal dunia menulislah. Kalau tidak menulis, maka siaplah ditelan sejarah.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun