Kerendahhatian perlu menjadi pembeda dalam diri setiap individu. Semakin tinggi ilmu yang dimiliki seseorang/ semakin tinggi jabatan yang disandang sudah sepatutnya ia semakin rendah hati. Contoh nyata teladan tentang rendah hati nampak dari sosok Kardinal Jorge Mario Bergoglio, SJ.Â
Seusai terpilih sebagai pimpinan Gereja Katolik Roma, Kardinal Jorge Mario muncul untuk memberikan berkat Urbi et Orbi (Untuk Kota Roma dan Dunia). Sebelum memberikan berkat, ia mohon didoakan.
"Saya mohon saudara-saudara berdoa terlebih dulu agar Allah mencurahkan berkat bagi saya. Dalam hening, berdoalah kalian bagi saya."
Caranya minta didoakan oleh umat adalah cermin kerendahhatian. Sebagai manusia yang jauh dari sempurna, ia menyadari masih dapat dihinggapi kesalahan. Oleh karena itu, ia selalu minta didoakan oleh umat.
Banyak umat terheran-heran dan terkejut. Sebagai pemegang pucuk pimpinan Gereja Katolik, mengapa Paus Fransiskus selalu minta didoakan.
Keheranan umat terjawab kala dalam sebuah kesempatan, Aura Miguel (jurnalis dari Portugal) menanyakannya, mengapa  Paus Fransiskus selalu minta didoakan?
Jawaban Paus Fransiskus, "Ini sebuah kebiasaan yang datang dari hati saya dan juga merupakan sebuah kebutuhan nyata berkaitan dengan pekerjaan. Saya merasa harus memintanya. Dengan dukungan doa umat dan doa pribadi, maka saya percaya Allah Bapa dapat membimbing untuk mampu mengambil keputusan terbaik bagi semua orang dan menghindarkan dari hati yang mengarahkan pada kesalahan."
Teladan kerendahhatian ini menginspirasi banyak umat untuk senantiasa menapak bumi dan bersujud berdoa agar Allah Bapa menerangi dan membimbing supaya dapat menjalani kehidupan dengan penuh kehati-hatian.Â
Doa semakin mendekatkan pada Allah Bapa, namun Ia tahu waktu terbaik untuk mengabulkan. Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak mengalami masa-masa sulit. Seorang yang dekat dengan Allah, bukan berarti tidak ada airmata.
Rendah Hati dalam Segala
