Menjadi nomor satu idaman setiap individu. Jadi yang pertama dapat menjadi patokan untuk orang-orang berikutnya. Pertama akan menjadi pembuka jalan.Â
Dalam konteks Gereja Katolik sosok paus adalah sosok tertinggi dalam hirarki gerejawi. Paus merupakan sosok terpilih dari barisan kardinal yang dipilih dalam konklaf. Paus Fransiskus saat terpilih menjadi paus untuk menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri mencetak sejarah.
Paus Fransiskus menjadi Jesuit pertama yang menjadi paus. Ia juga menjadi paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. Nama pelindung yang dipilih Jorge Mario Bergoglio, SJ sebagai nama pontifikal adalah Santo Fransiskus. Nama Fransiskus baru pertama kali digunakan sebagai nama resmi seorang paus dalam sejarah kepausan.Â
Pemilihan nama Fransiskus juga menjadikan Jorge Mario menjadi paus pertama modern yang memakai nama pelindung baru. Nama pelindung baru tersebut belum pernah dipakai oleh para paus terdahulu sejak tahta kepausan Santo Petrus.Â
Jorge Mario juga merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Benih panggilan menjadi imam datang terlambat. Ia merasa terpanggil Allah saat berusia 17 tahun. Menyelesaikan. kuliah jurusan teknik kimia, lalu bekerja di laboratorium penelitian makanan. Panggilan Allah dalam hatinya terus mengusik hingga akhirnya ia mengutarakan kepada orangtua, Mario Jose Bergoglio dan Regina Maria Sivori.
Pertama, sang ayah menyetujui rencana Jorge Mario menjadi imam. Berbeda dengan sang ibu yang berkeberatan. Perjalanan meniti panggilan Allah untuk menjadi imam langsung diuji ketika Jorge Mario menderita penyakit pernafasan akut.Â
Teknologi medis kala itu masih tradisional sehingga dokter memutuskan untuk mengangkat paru-paru kanannya. Sejak saat itu hingga berusia 88 tahun, Jorge Mario/ Paus Fransiskus hidup dengan satu paru-paru saja.Â
Pada tanggal 3-6 September Indonesia menjadi negara urutan satu sebagai pembuka kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Asia dan Pasifik. Ia akan menggunakan mobil sederhana dan menolak mobil Mercedes yang disediakan pemerintah RI. Pesawat yang digunakan olehnya ke Indonesia merupakan pesawat komersial bukan pesawat jet privat.Â
Selama di Indonesia ia juga tidak menginap di hotel. Ia lebih memilih menginap di Wisma Kedubes Vatikan. Sebagai pemegang tampuk nomor satu di Gereja Katolik ia justru terdepan menolak semua kemewahan dan privelese.
*Serial Tulisan Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, 3-6 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H