Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

3 Sahabat Petualang

28 Oktober 2016   13:25 Diperbarui: 28 Oktober 2016   13:40 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul : Matahari

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal Buku : 400 hlm; 20 cm

Tahun: Cet. 4, Agustus 2016

Harga : Rp. 82.000

ISBN: 978-602-03-3211-6

Tiap kali buku bergenre fantasi terbit. Pembaca diajak untuk larut betapa dahsyatnya imajinasi diberikan Tuhan kepada manusia. Dengan mendalamnya riset dan ketakberhinggaan imajinasi satu-persatu novel bergenre fantasi ditelurkan. Dahaga pembaca pun dilegakan bahwa dunia penciptaan novel tak surut habis-habis memanjakan pembaca. Kegemilangan serial novel Harry Potter, J.K Rowling mampu menyihir jutaan pembaca di dunia. Pembaca jadi mengetahui banyak tentang dunia sihir yang selama ini masih terselubungkan misteri.

Untuk pembaca di Indonesia, tersedia novel fantasi yang ditulis oleh Tere Liye. Novel trilogi remaja: Bumi, Bulan, dan Matahari. Trilogi novel tersebut merupakan penegasan bahwa seorang penulis perlu mencoba genre yang baru. Pencobaan terhadap genre baru dapat memperpanjang daya imajinasi dan kreasi dalam berkarya. Meninggalkan sementara zona nyaman kepenulisan sebelumnya untuk merengkuh calon pembaca baru. Sebelumnya, Tere Liye dikenal dengan ragam novel bernafaskan Islami. 

Petualang Pemberani

Melalui trilogi novel Bumi, Bulan, dan Matahari, para pembaca dihadapkan pada fakta baru bahwa Tere Liye mampu “keluar” sementara dari zona nyaman karier kepenulisannya. Trilogi novel remaja tersebut sungguh memanjakan imajinasi pembaca. Khususnya dalam novel Matahari, sidang pembaca kembali disuguhkan petualangan seru tokoh-tokohnya. Raib, Seli, dan Ali menjadi sentral dalam novel Matahari. Keberanian para tokoh novel tersebut tertuang apik dalam petualangan di Klan Bintang, klan yang sebelumnya hanya dianggap mitos belaka.

Dalam novel Matahari ini, pembaca disuguhkan fakta bahwa kegemaran membaca dan ketekunan bereksperimen mampu membuat perbedaan. Dua hal tersebut membuat Ali tak henti membaca oleh-oleh dari Av (tabung berisi buku digital) dan tak henti mempelajari teknologi Klan Bulan dan Klan Matahari.

Kegemaran membaca dan bereksperimen merupakan perpaduan luar biasa dalam diri Ali hingga ia berhasil membuat ILY kembali. Tapi tunggu dulu, ini bukan ILY yang sudah terbunuh. ILY merupakan teman petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Matahari (hlm.22). ILY yang berhasil dihidupkan oleh Ali adalah sebuah kapsul perak, yang memiliki kekuatan gabungan antara Klan Bulan dan Klan Matahari.

“Raib dan Seli, perkenalkan anggota baru tim kita, inilah ILY.” (hlm. 61)

Kapsul perak, ILY bisa berfungsi sebagai kendaraan, tempat berlindung, tempat paling aman, mengeluarkan petir, dan dapat terbang. (hlm.61).

Klan Bintang Sungguh Tegang

Baca buku memperluas cakrawala pengetahuan. Ungkapan tersebut sesuai dengan kegemaran Ali. Dari mempelajari buku-buku itu pula, Ali berhasil menemukan keberadaan Klan Bintang. Berbeda dari sebelumnya. Ali, Raib, dan Seli bersemangat mengunjungi Klan Bintang dengan ILY. Kapsul perak, ILY membawa mereka berpetualang ke Klan Bintang.

Petualangan ke Klan Bintang sungguh menguras emosi pembaca. Tiap halaman menyajikan ketegangan dan alur kisah yang tak tertebak. Halaman demi halaman tak bisa dibaca sambil lalu. Ketegangan sungguh saya rasakan kala mereka (Ali, Raib, dan Seli) menuntaskan satu-persatu hambatan menuju Klan Bintang.

Deskripsi tokoh-tokoh utama, tempat, dan dialog antar tokoh makin membuat novel Matahari legit dinikmati. Ibarat kue, novel Matahari sungguh lezat di setiap gigitan. Jalinan alur terjalin rapi. Jahitan alur maju, kadang mundur sungguh menjawab tiap rasa penasaran pembaca. Hingga halaman terakhir nafasku masih memburu dan jantung berdegup cepat membaca rangkaian kisah seru nan menegangkan 3 sahabat petualang ini.

Saya membayangkan suatu hari ada produser yang memfilmkan novel Matahari. Visualisasi dunia klan akan memanjakan mata. Pertempuran Ali, Seli, dan Raib dengan segenap pasukan Klan Bintang sungguh akan tak terlupakan andai divisualisasikan. Selain itu, kekuatan persahabatan Ali, Seli, dan Raib pun dapat tergambar apik dalam alih rupa visual.

Kekuatan Tere Liye dalam meramu kisah petualangan benar-benar tersaji luar biasa dalam Trilogi Bumi, Bulan, dan Matahari. Kesederhanaan dalam bahasa yang digunakan dalam novel Matahari, justru menjadi kekuatan. Pembaca dengan mudah menangkap tiap deskripsi, jalinan alur, konflik, pengetahuan dan pesan dari novel.

Kesederhanaan penyampaian dalam novel menarik masuk pembaca untuk tak lepas melewatkan tiap halaman dari novel. Membaca novel Matahari mampu membuka hati bahwa kekuatan persahabatan dapat menjadi kekuatan luar biasa. Petualangan mereka belum berakhir. Buku keempat, BINTANG siap menuntaskan keingintahuan dan rasa penasaran tuan dan puan pembaca. Sudah tak sabar? Saya pun termasuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun