Masih ingatkah waktu itu
Saat kita mengunjungi ayah dan ibu di Jogja.
Dengan kereta Prameks tanpa mengajak anak-anak kita.
Di rentang waktu pukul enam pagi
Kereta tiba di Stasiun Tugu
Masih ingatkah waktu itu
Kamu mengajakku berjalan kaki
Menyusuri jalan ke barat
Melewati sebuah kampung dengan seribu penginapan.
Siapa yang tak kenal tempat itu?
Kamu menggodaku untuk mampir
Tapi katamu, bukan untuk seperti mereka-mereka itu.
Yang mencari makna rasa dan melepas hasrat tanpa beban dosa.
Tapi itu dulu, sekarang sudah berbenah
Menjadi kampung wisata, Pasar Kembang
Masih ingatkah pada waktu yang lain
Kamu mengajakku berjalan kaki ke timur
Melewati para pedagang asongan
Dengan sedikit memaksa mereka menawarkan barangnya.
Kamu hanya menggelengkan kepala
Sementara aku hanya berkata, mboten.
Masih ingatkah waktu itu
Kita juga menyusuri Jalan Malioboro
Sebuah jalan legenda bagi para pelancong
Sebuah jalan surga bagi para pedagang kaki lima, pengamen jalanan, dan para pencopet.
Tawar-menawar pun menjadi suatu keunikkan tersendiri untuk mendapatkan barang dengan harga murah.
Bahkan KLa Project pun terpesona dengan melantunkan lagu Jogjakarta-nya.
Dan masih ingatkah waktu itu
Di pertigaan Ngejaman kamu merasa lelah
Kamu melambaikan tangan sambil melirik pada sebuah becak yang melaju pelan.
Kamu mengajak aku pulang ke rumah ayah dan ibu ....
Solo.30.05.21
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI