Dia tak seindah namanya
Sesuatu yang baru dan tidak dikenali
Tujuannya hanya satu
Memperbanyak materi genetiknya
Ketika tubuh sudah sangat rapuh
Corona mencari tempat lagi
Terus dan terus menurut logikanya
Hingga tidak ada lagi yang akan disinggahinya
Dia datang memporak-porandakan ritual yang begitu kuat dipegang
Salaman dihindari, berkumpul dikurangi
Rumah Tuhan pun terasa sepi
Sekarang mau ke mana lagi?
Ketika kesempatan berlalu begitu saja
Dan nikmat sehat dicabut
Hanya kepada Tuhan jalan untuk kembali
Tapi bukan jalan kematian
Jalan itu ada pada suatu sikap
Ketika kita berada di tengah keterisolasian
Karena Tuhan tidak selalu ada dalam keramaian dan ritual
Ketika kita harus memutus replika materi genetiknya
Corona bukan sembarang tentara yang membunuh
Kecuali yang sudah dituliskan
Bukankah masih ada yang tersisa di bumi ini
Saat ada jarak di antara sesamamu?
Berdiamlah di rumah untuk mengambil hikmah
Jangan kamu jatuhkan dirimu dalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri
Berbuat baiklah pada sesama
Ambil seperlunya dan berikan pada mereka yang lebih membutuhkan
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Bahwa masih ada yang boleh tersisa
Untuk bekal kehidupan
Anak cucu kita kelak
Solo.07.04.20
Masbom
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H