Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bendera Setengah Tiang Untukmu

12 September 2019   09:47 Diperbarui: 12 September 2019   18:15 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
portrait pen line sketch by ariecool (deviantart.com)

Belum genap satu bulan merah putih membungkus tanah air
Dengan gegap gempita euforianya
Dan dengan gagah kubusungkan dada
Inilah Indonesia ...

Meskipun pisau belati mengoyak napas Nusantaraku
Meskipun rintik hujan menyapu bagai air bah digenggaman tanganku
Meskipun kata-kata memporak-porandakan rasa ini
Rajutan benang di benderamu tetap lebih kuat dari tali baja
Hunjaman tiangmu bahkan lebih kuat dari cengkraman elang
Dan bagaikan pohon bambu yang tidak pernah tercabut dari akarnya

Tapi semua itu terasa kosong
Saat ego membakar dadaku
Ketika engkau mulai terpinggirkan
Engkau mulai dilupakan
Semua memandang sebelah mata
Pada sumbang sih mu untuk bahtera ini

Mungkin karena engkau mengajak terbang tinggi
Sedangkan aku masih suka berkubang dalam lumpur kepicikan
Engkau pun selalu mengulurkan tangan
Meski terkadang aku mengabaikanmu
Engkau bagaikan mutiara yang mampu menerangi bahtera ini

Tapi semua sudah berlalu
Tunai sudah kewajibanmu
Hari ini semua terhenyak
Semua menundukkan kepala
Teringat semua jasa-jasamu
Teringat bahwa aku belum bisa berbuat banyak sepertimu

Tapi merah putih itu telanjur turun perlahan
Engkau meninggalkan kenangan
Engkau menitipkan pesan agar bahtera ini sampai pada tujuannya
Dan kucium bendera setengah tiang ini
Untukmu bapakku
Untukmu presidenku
Untukmu panglimaku
Habibie ...

Solo.12.09.2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun