Hari Sabtu di awal Bulan September. Kembali penulis bersama keluarga melepas penat sambil nguliner. Arahnya masih tetap, ke timur sekitaran daerah wisata Tawangmangu, Karanganyar. Kali ini kami hanya berempat saja berboncengan sepeda motor.Â
Ada tempat kuliner baru yang grand launchingnya pada tanggal 23 Februari 2019 Â tapi baru bulan ini kami sempat mengunjunginya, yaitu Pasar Mbatok.Â
Sekitar pukul 10.00 kami berempat berangkat dari Solo menyusuri jalan raya menuju ke arah Kota Karanganyar. Selepas Kota Karanganyar, kami mengambil jalan menuju Tawangmangu dan jalanan mulai sedikit menanjak hingga sampai Pasar Karang Pandan.Â
Kami terus naik sampai di sebuah pertigaan besar dengan papan penunjuk arah kami mengambil jalan menuju  Desa Kemuning, tempat Pasar Mbatok berada.Â
Sebenarnya banyak pondok-pondok wisata kuliner menarik lainnya di sepanjang jalan Desa Kemuning ini yang patut untuk disinggahi dan dicoba menu makanannya.Â
Udara sejuk dengan pemandangan alam lereng Gunung Lawu yang indah menjadikan tempat wisata kuliner Desa Kemuning ini tidak pernah sepi.
Pasar Mbatok adalah salah satu program dari Kementrian Pariwisata melalui Generasi Pesona Indonesia Jawa Tengah (GenPi Jateng) yang didukung oleh Pemerintah Desa Kemuning dan BUMDes Kemuning Makmur.Â
Pasar ini terletak di Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Program destinasi wisata Pasar Mbatok ini dimaksudkan untuk mengangkat kembali kearifan lokal yang ada di lereng Gunung Lawu ini.Â
Dan bertujuan mengangkat potensi wisata dengan pemandangan alam yang indah dan mengangkat ekonomi daerah di Desa Kemuning. Tapi uniknya Pasar Mbatok hanya digelar setiap dua minggu sekali (minggu pertama dan ketiga setiap bulan) dan hanya dua hari saja.Â
Jadi setelah hari ini (Sabtu-Minggu, 7-8 September) maka Pasar Mbatok akan digelar kembali pada hari Sabtu-Minggu, 21-22 September, kemudian tinggal mengurutkan dua minggu kemudian. Unik bukan?
Destinasi wisata Pasar Mbatok ini mengusung konsep digital tetapi tetap mempertahankan kearifan lokal dan ramah lingkungan karena menerapkan peraturan Zero Plastic atau melarang penggunaan barang plastik baik bagi pedagang maupun pengunjung.Â