Mohon tunggu...
Elly elly
Elly elly Mohon Tunggu... -

Wanita yang energic dan antusias, dalam segala hal. Cepat beradaptasi dengan lingkungan, dalam bentuk apapun... . Dan "HappyMarried"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nikmatnya Cuaca-Mu...

7 April 2010   14:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:56 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Panasnya diluar"

Matahari bersinar, tembus melewati jendela kaca rumahku. Yang kebetulan jendela kaca itu transparan putih bening, tinggi dan lebar. Aku memandang dari atas ke bawah, menundukkan kepalaku dan mataku memutar ke taman depan. "Waduh, asyiknya kalau aku turun ke bawah, bersantai duduk ditaman, minum kopi sambil menulis" bathinku dalam hati. "Panasnya cuaca seperti ini tidak akan aku biarkan pergi begitu saja. WAJIB dinikmati", bisikku dalam hati... .

Aku langsung turun ke bawah. Mula-mula aku jalan menuju ke dapur. Aku pun mengisi air ke dalam ceret listrik, yang kebetulan airnya juga sudah hampir berada digaris minimum. Kemudian aku tekan tombol nomor 1, untuk merebus air.

"Sayangnya, kopi Senseo-ku habis. Tapi aku malas pergi  jalan menuju ke supermarket Alberthijn hanya untuk membeli kopi Senseo. Sudahlah, aku minum kopi Cappuciono bubuk saja, yang penting kopi", kataku pula pada diriku sendiri. Rasanya sayang, kalau cuaca sebagus harini ini, tidak di nikmati, pikirku lagi, berulang-ulang.... .

 Aku pun berjalan dari dapur, melewati ruang tamu, serta melewati gang kecil dimana jas-jas dan sepatu disimpan. Sambil membawa segelas Cappucino panas, aku terus berjalan menuju ke taman luar.


 

Kebetulan dua kursi plastik yang berwarna hijau sudah tergeletak disana-aku keluarkan beberapa minggu yang lalu. Jadi akupun tidak perlu lagi mengeluarkan kursi taman dari gudang.


Tentu saja aku langsung tau apa yang aku ingin lakukan. "Oya, aku lupa...!". Aku naik ke atas lagi, mengambil beberapa kertas kosong dan pensil. Ilham-ilham utuk menulis langsung berdatangan seketika.

 

Aku sudah hampir lupa makan siang, karena asyiknya menulis,  jari-jari dan tanganku pegelnya sangat terasa! "Tapi kalau aku berhenti menulis, sekarang juga..., kemudian makan siang dulu... pasti ilham itu akan menghilang, aku takut...." aku berbicara  pada diriku sendiri lagi.

 


"Tapi aku sangat lapar, aku sambung nanti lagi ya, aku makan siang dulu. Aku sudah tidak bisa menahan lagi. Aku akan hadir dan menemuimu setelah aku makan siang", janjiku terhadap kertas coretanku.

 Setelah selesai makan siang-ku, aku pun membersihkan dapurku. Membersihkan percikan-percikan minyak  sayur yang dibarengi percikan sambel juga. Karena aku tadi nyambel balado jengkol yang sudah lama tidak aku makan, jadi aku masak sebentar.

Aku sangat menikmati makan siangku. Nasi putih, sambel balado jengkol pake tumis brokoli dan sedikit mie goreng. Lezatnya tidak dapat aku lukiskan lagi [senyum].

Kali ini aku memanasi air lagi, mau membuat teh manis tanpa gula alias teh pahit.


Aku pun melanjutkan perjalananku, menuju ke taman depan. Tangan kananku memegang segelas teh pahit, sementara tangan kiriku menyambar kertas coretanku yang tergeletak di atas kursi kecil. Aku ingin menyambung ceritaku kembali. Seperti yang aku sudah janjikan tadi, pada kertas coretanku.


"Sembari menghentakkan kedua pantatku diatas kursi  hijau plastik, milik taman depan. Kedua kakipun aku selonjorkan ke kursi yang satunya lagi, jadi kursi itu persis berada didepanku".

 "Ya allah, nikmatnya cuaca ini", syukurku dalam hati. Dengan suhu 18 derajat celcius, tapi sengatan matahari yang Engkau berikan terasa  seperti 30  derajat.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun