Mohon tunggu...
Goosai Zen
Goosai Zen Mohon Tunggu... -

yang selalu berharap restuNya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesan Seorang Bapak

14 April 2012   14:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nak sebelum sampean berangkat, bapak mau cerita. Begini loh ceritanya: Ada 6 perangai yang harus sampean pegang dan rasakan ketika sampean hidup dan belajar dan ini penting loh cah bagus, ya semoga dengan ini ilmu dan pengalaman yang sampean cari dapat bermanfaat untuk sampean dan lingkungan.

Jadi 6 perangai itu ngerti/cerdas (duka’in), laper/rakus (khirshin), sabars (istibarin), ada sangu/dana (bulghotin), petunjuk guru (irsyadil ustadi) dan lama waktunya (tulizzaman)

Ngerti/cerdas

Cerdas itu tak harus nilainya 10, A atau IPK 4, tapi bagaimana sampean menyikapi suatu hal-hal yang sedang terjadi pada sampean dan lingkungan dengan berfikir positif. Misalken sampean gagal, anggap saja itu sebuah kesuksesan yang tertunda atau sampean dikataken bodah, ya anggep saja itu kerendahan hati, miskin ya anggap saja itu suratan takdir maka sampean tak akan terbebani oleh suatu hal.

Laper/rakus

Laper bukan berati hubungannya dengan perut, tapi hati dan otak sampean yang laper akan ilmu. jangan sekali-kali sampean merasa kenyang terhadap ilmu karena ilmu tak akan habis walau ranting-ranting pohon digunakan untuk menulis dan air laut untuk tintanya. teruslah perdalam ilmu dengan mencari dan belajar disetiap ada kesempatan dan dimana saja sampean berada. Ilmu itu tak hanya dikelas saja, inget njeh cah bagus

Sabar

Sabar menghadapi cobaan-cobaan yang terjadi, misalken nilainya jelek, diganggu temen, cacatannya hilang bahkan terfitnah yang menyebabkan sampean hampir dikeluarkan, sabar njeh, mending makek hati kalo sampean ndak ngerti jadi difiker dulu dengan hati yang bersih supaya hasilnya bagus.

Sangu/dana

Sangu juga penting loh, kalo memang ndak punya sangu berupa materiil (uang) ndak apa-apa karena sanggu yang sesungguhnya adalah semangat. Semangatmu itu lebih dari cukup tinimbang sangu berupa uang, kalo semangat itu bias dijual belikan, niscaya tak akan ada yang mampu membelinya. Semangat sampean itu hanya sampean saja yang memiliki, kalo sampean semangat insyaalloh Gusti Alloh akan membukakan riski sebab semangatmu.

Petunjuk guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun