TRENDING - Tentu saja, kita semua menyaksikan momen itu---foto resmi yang menjadi pusat perdebatan. Sebuah gambar di mana atlet, yang seharusnya menjadi fokus utama, ditempatkan di pinggir, sementara Menpora tetap kukuh berada di tengah. Reaksi langsung meluncur dari masyarakat, menggambarkan ketidakpuasan mereka terhadap sikap yang dianggap merendahkan para atlet yang telah berjuang keras.
RESPONRADIO.COM |Dalam adegan yang bisa disebut sebagai pertarungan tanpa kata, seorang wartawan dengan berani menegur, "Pak, tolong tukar posisi atletnya ke tengah." Namun, keinginan itu ditolak dengan keras oleh Menpora yang tampaknya memilih untuk mempertahankan posisinya yang nyaman.
MEMALUKAN...Lagi2 Indonesia GAGAL menghargai atletnya
Untuk pose foto saja posisi atletnya disamping, bukan ditengah. Seolah2 yang paling berjasa adalah Menpora dan pejabat2nya
Kalo pejabat GILA hormat pasti HAUS pujian, urusan sesederhana inipun jadi tak penting pic.twitter.com/XYd2WdScWq--- Jhon Sitorus (@Miduk17) March 19, 2024
Bagaimana tidak, sementara rakyat menuntut penghargaan yang layak untuk para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa, foto-foto semacam ini hanya menyoroti ego para pejabat yang tak bisa melepas pusat perhatian dari diri mereka sendiri. Dengan penuh kekecewaan, kita menyaksikan Menpora, dengan wajah yang sama sekali tak ekspresif, seakan mengekspresikan ketidaksukaan yang mendalam terhadap usulan untuk menghormati para atlet dengan menempatkan mereka di tengah.
Sayangnya, ini bukan pertama kalinya kita menyaksikan kejadian semacam ini. Mungkin kita harus bertanya-tanya, apakah para pejabat publik benar-benar melayani masyarakat dengan sepenuh hati, ataukah mereka hanya haus akan pujian dan penghargaan semata?
Pose foto ini menjadi cerminan nyata dari budaya di mana penghormatan terhadap prestasi atlet seringkali terabaikan demi kepentingan dan kepuasan pribadi para pejabat. Begitu mudah bagi mereka untuk meredam sorotan yang seharusnya diberikan kepada para pahlawan olahraga kita.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus mengingatkan dan menekankan pentingnya menghargai prestasi para atlet kita. Mereka adalah pahlawan yang layak diakui, bukan sekadar pion dalam permainan politik atau narasi yang dibentuk oleh kepentingan individu.
Dalam kata-kata sederhana, mari kita hargai dan berikan penghormatan yang pantas kepada para atlet kita. Dan bagi para pejabat, mari kita berpikir dua kali sebelum menempatkan diri di tengah panggung, mengaburkan cahaya yang semestinya mengarah pada pahlawan-pahlawan olahraga kita.(*) -responradio.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H