Mohon tunggu...
bola bundar
bola bundar Mohon Tunggu... -

Menendang bola bola kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Clare de Luna (dari episode Without a Trace)

14 November 2012   07:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kemarahan kecil
menjelma raksasa
penebar duka
yang membani setiap ingsut langkahmu

mata kecil tanpa dosa
berubah penuh luka
nanar menatapi
tangan sendiri
tangan pembawa bencana:
maut buat belahan jiwa

lalu hati berkarat
oleh luka
penyesalan
dan rasa tak mengerti
jiwa tercemar
nalar terenggut
engkau pun melayang
dalam dunia tanpa akal sehat
terjebak antara hayal dan nyata
semetara wajah bunda
terus mengikuti
seraya tersenyum maklum
senyum yang kian menusuki hatimu
menimbulkan lubang menganga: duka dan sesal tak berkesudahan(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun