Garuda lawan Timor Leste baru berjalan setengah main saat tulisan ini dibuat. Skor masih 0-0. Ada sederet kesimpulan yang bisa ditarik dari tampilan setengah babak ini.
1. Tipis. Itu peluang timnas utuk menebus kegagalan masa lalu di Piala AFF. Setidaknya bila kita mengukur dari tampilan timnas di babak ini. Tampilan tim Garuda sungguh jauh dari mengesankan: tumpul di lini depan, kurang kreativitas di tengah, da kurang kukuh di belakang. Ini mungkin uji coba perdana setelah Bambang Pamungkas dan empat pemain Eropa bergabung. Wajar bila tim masih mencari bentuk. Tapi wajar juga bila kita berharap lebih karena kompetisi sudah di depan mata: laga awal 25 November mendatang.
2. Jauh dari harapan. Itu kualitas para pemain naturalisasi yang baru bergabung di tim. Dalam laga ini hanya Tonnie Cussel yang dimainkan. Dan performanya di lini tengah sama sekali tak memberi perbedaan. Umpannya sering salah. Belum ada gebrakan dia yang bisa memberi perbedaan pada arah permainan. Firman Utina jelas masih di atas dia kemampuannya. Pemain yang lain, juga Arthur Irawan, belum ketahuan kemampuannya. Tapi fakta bahwa mereka tak jadi pilihan utama sudah bicara sendiri.
3. Bila tak terjadi perubahan di babak kedua lebih baik kita urungkan hasrat menyaksikan kiprah mereka di Kuala Lumpur. Toh akhirnya sudah terduga: kita akan sakit hati melihat garuda gagal lagi.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H