Teh adalah minuman yang digemari hampir seluruh masyarakat. Minuman yang bisa disajikan hangat dan dingin ini biasanya disantap setiap pagi atau sore hari. Kombinasi teh dan kudapan khas Indonesia memang kombinasi yang pas buat mengawali hari. Tapi tahukah kamu kalau ada makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama teh?
Menyesap teh hangat di pagi hari bisa meningkatkan semangat. Tanpa kalori, teh adalah tambahan yang bagus untuk diet rendah kalori. Perlu kamu tahu, tingkat kafein dalam teh bervariasi tergantung pada jenis teh yang kamu minum, tetapi secara umum teh memiliki kafein jauh lebih sedikit daripada kopi.Â
Satu cangkir kopi hitam 8 ons mengandung 96 miligram (mg) kafein. Jumlah yang sama dari teh hitam yang diseduh mengandung 47 mg dan teh hijau hanya mengandung 28 mg.
Tak hanya itu, teh juga memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan. Meskipun minum teh sendiri bukanlah solusi atau obat untuk mengatasi suatu kondisi kesehatan, teh dapat berkontribusi dalam melengkapi diet sehat kamu.Â
Manfaat-manfaat tersebut antara lain, mampu menurunkan kolesterol, mengurangi risiko hiperglikemia, meningkatkan fokus, dan menurunkan risiko kanker. Dengan manfaat-manfaat tersebut, tak heran jika teh sangat digemari dan bahkan menjadi minuman yang wajib dikonsumsi setiap hari.
Hampir semua makanan cocok menemani secangkir teh, namun ada beberapa bahan makanan yang tidak cocok bila dikonsumsi bersamaan dengan minuman tersebut.
Komponen yang ada dalam bahan makanan bisa bereaksi dengan kafein di dalam teh. Sehingga bisa menimbulkan gangguan tubuh yang kurang menyenangkan.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut 7 makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersama dengan teh.
1. Sayuran hijau
Sayuran yang kaya zat besi seperti bayam, kale, dan brokoli lebih baik tidak dikonsumsi bersama secangkir teh. Kandungan tanin dan oksalat dalam teh bisa mengganggu kerja tubuh menyerap zat besi.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan juga tinggi zat besi, jadi sebaiknya jangan dikonsumsi bersama dengan teh. Bila tubuh kurang optimal menyerap zat besi, hal ini bisa menyebabkan zat besi terus berputar di aliran darah.