[caption id="attachment_288524" align="alignleft" width="300" caption="poker"][/caption] Pengaruh internet memang sudah mendarah daging di Indonesia. Ini di sebabkan oleh munculnya berbagai situs pertemanan di Internet seperti Facebook, Twitter, Friendster, Tagged dan lain sebagainya. Tak tanggung-tanggung, Penikmatnya pun mulai dari anak-anak hingga orang tua. Namun ada hal lain yang menarik dari situs-situs pertemanan tersebut, yaitu tersedianya permainan-permainan online sehingga tujuan dan substansi dibuatnya situs-situs tersebut melenceng dari harapan. Salah satu permainan online yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan adalah permainan kartu (poker). Permainan ini di adaptasi dari permainan judi paling popular yang ada di Negara bagian Texas di Amerika Serikat. Permainan ini memang mengasyikkan bagi sebagian masyarakat Sulawesi Selatan sehingga mereka rela menghabiskan waktunya duduk berjam-jam demi mengumpulkan chip poker sebanyak-banyaknya. "Terus apa keuntungan yang didapat dari situ???" Itu mungkin pertanyaan bagi orang awam yang tidak tahu jenis permainan tersebut. Yang jelas bagi mereka yang telah ketagihan bermain poker pertanyaan tersebut gampang saja di jawab, karena bagi mereka chip sama artinya dengan rupiah. "Kok bisa???" Pertanyaan orang awam lagi nech... "ya bisa lah karena chip tersebut bisa diperjual belikan." Jawab poker mania (julukan bagi para penikmat poker). Memang bagi mereka yang telah ketagihan, uang tidaklah jadi masalah yang penting bisa main poker berapa pun harga chip tersebut akan dibeli. Sebagai seorang yang juga sering main poker tapi bukan pokermania (penikmat poker, red) menurut saya permainan poker itu sangat bagus, karena poker sejalan dengan program pemerintah yaitu mengurangi tingkat kejahatan terutama premanisme. Menurut survey (pengamatan iseng, red) yang saya lakukan di salah satu kabupaten yang masih masuk zona Sulawesi Selatan terbukti bahwa, sejak di kenalinya permainan poker tersebut tingkat perkelahian yang dulunya marak di daerah itu sekarang menurun drastis. Walau bukan sepenuhnya berkat poker, namun saya bisa menjamin bahwa poker masuk dalam urutan Top 10 (baca topten) penyebab kurangnya tingkat kejahatan utamanya premanisme di daerah tersebut. Para preman yang dulunya sering nongkrong di pinggir jalan sekarang beralih tempat nongkrong di warnet atau di warkop-warkop yang mempunyai jaringan wifi maupun hotspot untuk bermain poker. Jadi sekarang para preman tersebut tidak lagi mendapatkan uang dengan cara memalak tapi penghasilnya di dapat dari penjualan chip Poker. Itulah salah satu alasan mengapa saya menganggap permainan poker itu bagus untuk saat ini, karena saya menilai bahwa itu merupakan salah satu jurus jitu untuk mengurangi premanisme saat ini karena pemerintah belum mampu menyiapkan lahan pekerjaan yang lain sedangkan kebutuhan untuk hidup harus dipenuhi saat ini. Menurut Anda...??? Malam yang indah at: AB20TM, 11 Oktober 2010 22 lewat 53 menit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H