Sungguh ini tentang dia,
Tidak jauh masih dalam istananya empat puluh dalamnya,
Tepat dibawah kakimu dengan ribuan belalaian sehalus rabut belah dua menyerap ubun-ubun dibentang maya fatamorgana,
Bahkan kasat mata benderang menjulur sampai ribuan lembah tanah berlautan pasir,
Melewati peradaban menjulang ber AC dibawah nol derajat,
Satu serakahnya menyerap darah negri-negri hingga darah tanah zaitun ,
..........................
Usahlah bertanya ,
Jika ditanahmu semua tidak lagi sama,
Saat semua berubah -Â engkaupun terheran para cerdikpun pura tidak paham,
Karena tanah tidak lagi pernah menjajikan - melainkan slogan dan kata termanis kalimat terindah,