Peta politik menjelang Pilpres Juli mendatang sudah makin jelas. PDIP hari ini mengumumkan koalisi partai untuk mengusung Jokowi sebagai Capres; Nasdem dan PKB. Hari ini juga, Prabowo mengumumkan Hatta Rajasa sebagai Cawapresnya, otomatis PAN berkoalisi dengan Gerindra menyusul PPP yang lebih dulu menyatakan dukungannya.
Sementara itu, Golkar, Hanura, PKS dan Demokrat belum juga menentukan arah koalisinya. Diharapkan selain poros PDIP dan Gerindra muncul poros baru. Sebagai partai pemenang kedua Pileg, Golkar harusnya menjadi “king maker” penentu poros baru tersebut.
Dengan munculnya poros baru tersebut akan membawa angin segar pada masyarakat yang berharap munculnya Capres/Cawapres baru yang mampu memenuhi ekspektasi. Munculnya kandidat dari poros baru tersebut tentunya akan menambah semarak pertarungan Pilpres Juli mendatang.
Seperti yang diketahui, Aburizal yang berhasil membawa partai pohon beringin pada angka 14 persen tersebut sudah melakukan pendekatan dengan sejumlah parpol. Tetapi Aburizal tampaknya masih menimbang – nimbang segala kemungkinan yang akan terjadi. Sehingga dirinya tidak terburu – buru menentukan koalisi.
Namun, ada sinyal kuat bahwa Golkar akan berkoalisi dengan Hanura. Seperti yang disampaikan oleh pengamat politik dari Charta Politik, Yunarto Wijaya. Menurutnya, Hanura memiliki kesempatan untuk memajukan Cawapres. Namun Hanura masih melakukan konsolidasi untuk memajukan Wiranto atau Hary Tanoe.
Jika terbentuk poros baru yang dibuat oleh Aburizal, maka calon yang memiliki nilai ketokohan dan elektabilitas yang kuat untuk dimajukan; Akbar Tanjung - Hary Tanoe atau JK - Anies Baswedan . Poros baru bisa menjadi kejutan besar dalam Pilpres tahun ini. Tinggal lagi menunggu para petinggi Hanura terutama Wiranto legowo memberikan posisi Cawapres tersebut pada HT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H